Penyangga Flyover Patah, DPRD Berencana Surati BPK

Loading

Bandarlampung,mediamerdeka.co-  DPRD Bandar Lampung berencana akan menyurati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Lampung untuk memeriksa adanya temuan keretakan beberapa bagian Jembatan layang (flyover) yang menghubungkan Jalan Pramuka – Indar Bangsawan.

Namun sebelum itu, DPRD Bandar Lampung terlebih dahulu akan melakukan pemanggilan terhadap rekanan, dan tim ahli bangunan untuk menggelar rapat dengar pendapat (hearing).

“Belum nanti itu, kita hearingkan dulu ini baru mau kita pangil rekanannya, dan tim ahli bangunan baik itu dari Unila maupun dari UBL nanti kita panggil semua dalam hearing,” kata ketua komisi III DPRD Bandar Lampung Wahyu Lesmono, Kamis (15/3).

Dalam hearing nanti akan diketahui terkait keretakan flyover Pramuka tersebut, dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal itu.

“Apalagi ini kan selama 6 bulan masih dalam perawatan mereka, makanya kita hearingkan terlebih dahulu, kita panggil pihak rekanannya,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua pelat beton penyangga lantai jembatan layang (flyover) Jalan Pramuka—Indra Bangsawan Bandar Lampung patah dan retak. Padahal flyover tersebut baru sekitar 1,5 bulan diresmikan, namun telah mengalami kerusakan.

Plat beton tersebut merupakan penyangga lantai flyover yang berukuran 1×1 meter berbentuk segi empat. Plat pertama patah, dan posisi plat agak turun. Sedangkan titik kedua mengalami keretakan. Forum Lalulintas Provinsi Lampung langsung turun ke lokasi guna memantau retakan tersebut.

Pengamat Transportasi Dwi Harianto dari Unila, mengatakan, keretakan tersebut memang belum berpengaruh signifikan terhadap flyover tersebut. Namun jika tidak cepat diperbaiki, akan berpengaruh signifikan terhadap tulang penyangga. “Harus segera diganti, kalau dibiarin nanti tulang penyangga malah bisa retak, dan itu malah berbahaya,” ujarnya saat ditemui di lokasi ketika memonitor retakan tersebut, Selasa (13/3).

Menurut Dwi, plat kurangnya fungsi kontrol pada pengerjaan jembatan layang tersebut, menjadi penyebab bahan baku (plat) flyover mudah retak. Pengerjaan flyover juga diindikasi dilakukan secara terburu-buru dan mengabaikan kualitas. “Ya platnya itu kan beli di luar, sama kontraktor, nah monitoringnya kurang kuat, sehingga kualitasnya enggak bagus,” terangnya. (Red/roni)

Berita Terkait

Disperindag Lampung Bazar UMKM dan Pasar Murah

Bandarlampung (MM)–Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Lampung ke-60 dan Hari Konsumen Nasional …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *