Ilustrasi

Kepala Sekolah Menjerit Dana BOS Tak Kunjung Cair

Loading

Bandarlampung-Kepala sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Bandar Lampung banyak yang menjerit lantaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan pertama tak kunjung cair tanpa ada informasi yang jelas dari pemerintah pusat. Akibatnya, sekolah-sekolah banyak yang berhutang guna menutupi pengeluaran rutinnnya.

“Iya, belum keluar dana BOS kami, Pak. Belum dapat informasi kenapa sampai sekarang dana BOS triwulan pertama itu belum cair, padahal itu untuk dana pengeluaran rutin kami.

Hutang kami di tempat fotocopy dan keperluan ATK lainnya juga sudah membengkak, karena seharusnya sudah kami bayarkan.

Karena belum cair ya terpaksa kami terus berhutang,” keluh salah seorang Kepala Sekolah SD Negeri di Bandar Lampung yang namanya minta dirahasiakan, Senin (17/02/2020).

Kepala Sekolah tersebut juga menyatakan bahwa hampir semua kepala sekolah tingkat SD mengeluhkan hal yang sama. Pasalnya, untuk pengeluaran rutin sekolah mereka jelas mengandalkan bantuan dari dana BOS tersebut.

Sehingga jika dana BOS tersebut keluar, bisa mereka pergunakan untuk membayar pengeluaran rutin yang telah mereka pergunakan sebelumnya.

Walau begitu, dia membenarkan dana BOS tahun 2020 akan langsung ditransfer ke rekening sekolah masing-masing.

“Tahun ini penyaluran langsung ditransfer ke sekolah, kalau tahun lalu, masih dikirim melalui Pemda melalui Disdik, kami tidak merasa kesulitan untuk bertanya, kapan dana BOS turun, tetapi dengan penyaluran ke rekening sekolah, kami bingung mau bertanya dengan siapa,” kata dia.

Menurut informasi yang diperoleh bahwa pencairan tengah menunggu juknik dan skema yang baru, yang akan disosialisasikan ke Disdik, dan diperkirakan pertengahan bulan ini, paling tidak awal Maret sudah cair.

Selain itu dari informasi yang diberitakan dari beberapa media, ada beberapa perubahan juga terjadi pada tahap penyaluran. Dana BOS 2020 akan dicairkan dalam 3 tahap.

Yakni, tahap I 30 persen, tahap II 40 persen, dan tahap III 30 persen. Skema lebih ringkas dibanding tahun lalu yang menggunakan 4 tahap pencairan.

Hal senada dikatakan Kepala SMP Bandar Lampung yang engan disebut identitasnya, Akibat dari keterlambatan dana BOS, kepala sekolah harus pontang panting mencari dana talangan demi kelangsungan belajar mengajar dan operasional sekolah.

Kondisi ini juga terjadi di sejumlah sekolah lainnya. Bahkan ada kepala sekolah yang terpaksa meminjam uang dengan renternir demi untuk bisa menutupi biaya operasional sekolah setiap bulannya.

“Ada kepala sekolah di salah satu kabupaten yang kabarnya terpaksa pinjam uang ke Lentenir untuk menutupi biaya operasional sekolah. Karena dana BOS belum cair,” ujarnya.

“Alhamdulillah untuk sekolah kami tidak sampai meminjam uang dengan rentenir atau lainnya,” sambungnya.

Namun kita kadang harus bon ke pihak ketiga untuk keperluan sekolah membeli ATK sekolah sampai dana BOS cair.

Salah satu guru SMP Swasta yang enggan disebutkan namanya juga menceritakan kisah mereka terkiat dana BOS. Menurutnya pihak sekolah terpaksa harus meminjam uang kepada guru-guru bahkan kepala sekolah untuk bisa menutupi dana operasional sekolah.(red)

Berita Terkait

Gubernur Arinal dan Kajati Sigit Yulianto Tandatangani MoU Pencegahan Pelanggaran Hukum

Bandarlampung (MM)- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung Sigit Yulianto menandatangani …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *