Buka Rakor, Wahdi Ingin Anggota Pokja Kota Inklusif

Loading

Metro (Mediamerdeka)–Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin yang juga Ketua Pokja menuju Kota Inklusif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) membuka forum konsolidasi pengarusutamaan pusat ketenagakerjaan inklusif untuk pemerintah kota di Hotel Santika Premiere Malang, Selasa (28/02).

Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso sebagai narasumber menjelaskan, pemerintah daerah memiliki peran memberikan pendampingan kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak dan layanan bidang ketenagakerjaan. Penyandang disabilitas masih menghadapi tantangan berat untuk mendapatkan pekerjaan di pasar tenaga kerja formal.

“Apeksi bekerjasama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusa mmenarbeit (GIZ) – lembaga kerja sama internasional untuk pembangunan berkelanjutan milik pemerintah Jerman yang dilaksanakan di bawah kerja sama teknis bilateral antarkedua negara, akan melaksanakan program pengarusutamaan (mainstreaming) pusat tenaga kerja inklusif (Inclusive Job Centre) dan pasar tenaga kerja inklusif (Inclusive Labor Market) untuk pemerintah kota,” kata dia.

Program ini, lanjut dia, bertujuan untuk meningkatkan peran pemerintah daerah dalam memberikan layanan ketenagakerjaan inklusif. Rangkaian kegiatan program pengarusutamaan sudah dilaksanakan dari mulai asesmen/survei, diskusi, kelompok terarah (FGD), pengembangan panduan (handbook), pengembangan media Pendidikan/kampanye, pelatihan, talkshow radio, dan seminar nasional.

“Banyak sekali pembelajaran, catatan, dan rekomendasi yang diperoleh dari semua proses tersebut. Pokja Menuju Kota Inklusif Apeksi sebagai penerima manfaat utama program sekaligus sebagai think tank Apeksi dalam upaya mewujudkan kota inklusif di Indonesia, perlu membangun kesepakatan dan membangun rencana aksi mengembangkan ekosistem ketenagakerjaan inklusif dalam upaya membangun pasar ketenagakerjaan,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Kota Inklusif Apeksi, Wahdi menuturkan, untuk menuju kota Inklusif dimulai dari kota-kota anggota Pokja. Untuk itu penting dilaksanakannya Forum Konsolidasi Pokja Menuju Kota Inklusif Apeksi untuk proses tindak lanjut pascaprogram pengarusutamaan agar dapat diimplementasikan secara baik di tingkat kota-kota khususnya anggota Pokja.

“Sementara itu forum konsolidasi dilakukan untuk mendiseminasikan kebijakan dan praktik baik dalam upaya membangun ketenagakerjaan yang inklusif baik pusat maupun di daerah, mereview proses Program Pengarusutamaan Pusatk ketenagakerjaan Inklusif atau Inclusive Job Center untuk Pemerintah Kota kepada anggota Menuju Kota Inklusif Apeksi, menyusun rencana program pengembangan pusat ketenagakerjaan inklusif dan pasar ketenagakerjaan Inklusif oleh Pokja Menuju Kota Inklusif Apeksi,” terangnya.

Wahdi menjelaskan, peserta forum konsolidasi adalah 28 kota yang juga sebagai anggota Pokja yaitu, Banda Aceh, Padang,  Bengkulu, Jambi, Palembang, Metro, Tangerang Selatan, Bogor, Jakarta Pusat, Bandung, Semarang, Salatiga, Surakarta, Yogyakarta, Kediri, Mojokerto, Denpasar, Kupang, Singkawang, Pontianak, Banjarmasin, Banjarbaru, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Tarakan, Makassar dan juga Ambon.

“Bukan hanya itu saja, kita juga mengundang kota yang berpeluang bergabung dalam pokja yakni antara lain Kota, Banjar, Probolinggo, Malang, Magelang Palu, Ternate, Bitung, Batu,” ucapnya.

Ia menambahkan, melalui forum diskusi ini, diharapkan bisa merumuskan langkah-langkah konkrit dari berbagai hasil diskusi, catatan, dan rekomendasi yang telah muncul selama proses-proses sejak Desember hingga sekarang ini. Rencana aksi ini akan menjadi rekomendasi untuk dilaksanakan oleh setiap kota anggota Pokja maupun menjadi agenda nasional Apeksi ke depan.

“Jadi pascaprogram ini saya selaku Ketua Pokja akan melaporkan kepada Ketua Dewan Pengurus hasil seluruh rangkaian program dan menyerukan kepada setidaknya anggota Pokja, langkah konkrit yang sudah kita susun dan merekomendasikan agenda nasional Apeksi. Semoga forum konsolidasi ini dapat memberikan hasil konkrit seperti yang telah saya sampaikan. Semoga bapak ibu semua dapat memberikan sumbang pikiran yang konkrit sehingga rencana aksi yang kita rencanakan dapat dihasilkan dan dapat diimplementasikan di kota masing- masing dan ditingkat nasional,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pengamat Transportasi : Sinergi dan Kolaborasi Kunci Utama Kesuksesan Penyelenggaraan Mudik 2024

Jakarta (MM)– Pelaksanaan mudik Lebaran 2024 secara umum berjalan kondusif, meskipun terdapat beberapa catatan penting …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *