MediaMerdeka Demokrasi Dalam Pemberitaan
Bakauheni (Mediamerdeka.co)- Sejumlah penumpang moda transportasi kapal feri rute Pelabuhan Bakauheni-Merak mengaku bingung dan lebih menyukai pembelian tiket secara konvensional daripada memesan tiket secara online yang diterapkan PT ASDP cabang Bakauheni mulai hari ini, Minggu, 1 Maret 2020.
Selain kurang praktis, belum tentu calon penumpang kapal mempunyai kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dan telepon seluler (ponsel) android.
“Malah bingung dan ribet. Kami harus ke ATM maupun beli secara online, karena tidak semua penumpang punya ATM walau punya tabungan di bank. Dan tidak semua penumpang punya ponsel android. HP saya aja jadul, ” kata salah seorang sopir truk asal Simpanglima, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Ali (38), Minggu, 1 Maret 2020.
Sementara, Agus, salah seorang calon penumpang kendaraan roda empat pribadi di dermaga elsekutif Pelabuhan Bakauheni mengatakan pesanan tiket melalui online yang disediakan oleh PT ASD cukup mudah dan praktis.
Ia mengatakan pesanan tiket secara online menambah kenyamanan kepada calon penumpang, karena tidak perlu antre saat membeli tiket. Hal itu juga memudahkan pengguna jasa penyeberangan memperoleh tiket.
“Pesan tiket melalui online lebih praktis dan memudahkan pengguna jasa yang akan naik kapal mendapatkan tiket, ” ujar Agus.
Dihubungi terpisah, Humas PT ASDP cabang Bakauheni Saifulahil Maslul Harahap mengatakan
pesanan tiket secara online itu untuk memberikan kemudahan calon penumpang dalam mendapatkan tiket.
“Per 1 Maret tidak ada lagi pembelian tiket di Pelabuhan. Pemberlakuan reservasi online ini diharapkan tidak ada lagi antrean kendaraan di Pelabuhan,” kata Saiful.
Saiful mengatakan aturan pemesanan tiket secara online ini bisa di pesan melalui laman ferizy.vom, LinkAja, waralaba (Alfamart dan Indomaret) dan empat bank milik pemerintah, yaitu BRI, BNI, BTN dan Bank Mandiri.
“Angkutan Lebaran nanti sistem online ini sudah 100 persen, makanya jauh-jauh hari sudah kita launcing,” imbuhnya.
