Bandarlampung, Mediamerdeka.co Dua bulan menjadi pelaksana tugas (Plt), Muhammad Hanugroho, Direktur Komersil PTPN VII dikukuhkan menjadi Direktur Utama, Senin (23/4/18). Pengangkatan pria kelahiran Gisting, Tanggamus, 27 April 1972 ini dilaksanakan di Kementerian BUMN, Jakarta. Satu paket dalam seremoni itu, dilantik juga Ahmad Sudarto sebagai Direktur Komersil. Sedangkan jabatan Direktur Operasional tetap dijabat Husairi.

Selain melantik Direksi PTPN VII, Menteri BUMN yang diwakili Deputi Agro Industri dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, juga melantik Direksi di tiga PTPN PTPN I, dilantik Uri Mulyari sebagai Direktur Utama, Desmanto sebagai Direktur Operasional, dan Faisal Ahmad sebagai Direktur Komersil.

Gede Meivera dilantik menjadi Dirut PTPN XI. Dia didampingi Daniyanto sebagai Direktur Operasional, dan Flora Puji sebagai Direktur Komersil. Sedangkan komposisi pada PTPN XI terdiri dari Iryanto Hutagaoel sebagai Direktur Utama, Hasan basri sebagai Direktur Komersil, dan Satriyo sebagai Direktur Produksi.

Dalam pengarahannya, Wakil Direktur Utama PTPN III (Holding) Dolly P. Pulungan mengatakan pergantian ini untuk menajamkan kinerja. Sebab, seluruh BUMN Perkebunan pada tahun ini dituntut mengakselerasi untuk mencapai tujuan.

“Kita harus bekerja keras mencapai target laba terbaik tahun ini. Untuk melaju cepat, dibutuhkan profesionalisme, kompatibilitas antar pimpinan, dan berani mengambil risiko. Kita harus gerak cepat dan harus untung, apapun risikonya. Yang penting, semua kebijakan harus memenuhi asas GCG,” kata mantan Dirut PTPN VII ini.

Dolly menekankan pada tahun ini PTPN harus berubah total baik dari sisi holding atau anak perusahaan. Berubah dalam artian bisa bertanggung jawab dan menjalankan potesi anak perusahaan maksimal. Sebab, kata dia, Holding mendapatkan mandat harus bisa berkontribusi finansial dan non finansial, serta technical dan non technical.

Senada dengan Dolly, Wahyu Kuncoro dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh untuk menjalankan program percepatan pencapaian target di BUMN Perkebunan. Ia mengatakan, tahun 2018, Kementerian BUMN telah mencanangkan semua BUMN Perkebunan harus mencetak laba. “Tahun ini, kami mencanangkan tidak ada PTPN yang merugi,” kata dia.

Untuk itu, Kementerian BUMN akan terus memantau dan meminta semua jajaran untuk meningkatkan kordinasi dan komunikasi dalam memecahkan masalah. Jangan sampai, kata Wahyu, terlambatnya komunikasikan berdampak pada terhambatnya eksekusi program kerja.

“Kita harus terbuka dan cepat bertindak dengan pertimbangan yang matang. Yang penting tidak ada interest (conflict of interest) dan tidak melanggar prinsip GCG, kita akan dukung penuh,” kata dia. (HUMAS PTPN VII).

  • IMG-20180425-WA0007.jpg
    35.9kB