Suyatno, Kepala KSOP Kelas V Bakauheni Lampung Selatan

Arus Balik Pelabuhan Bakauheni, Penumpang Membludak, dari Sumatera ke Jawa

Loading

Bakauheni,mediamerdeka.co– Membeludaknya jumlah pemudik arus balik dari Sumatera ke Jawa mulai terlihat di semua dermaga yang ada di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Selasa (19/6/2018). Imbasnya, sejumlah gangway di dermaga satu, dua dan tiga mengalami antrian pejalan kaki.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Bakauheni Suyatno menyebut, jumlah pejalan kaki yang dimuat sesuai dengan kapasitas kapal. Setiap kapal memiliki kapasitas pejalan kaki yang berbeda, sehingga harus dilakukan proses penghitungan oleh personil KSOP Bakauheni.

Berdasarkan catatan, di hari keempat lebaran beberapa kapal memuat pejalan kaki lebih banyak dibanding hari biasa. KMP Jatra II memuat 500 pejalan kaki, sementara biasanya hanya memuat 200 pejalan kaki. KMP Portlink V memuat 722 pejalan kaki, sementara biasanya hanya 500 pejalan kaki. KMP Jagantara memuat 206 pejalan kaki, sementara biasanya 100 pejalan kaki.

“Sistem pengaturan jumlah pejalan kaki dilakukan oleh KSOP berkoordinasi dengan petugas kapal serta pihak ASDP agar tidak terjadi kapasitas berlebih atau manifest penumpang pada kapal saat arus balik,” terang Suyatno saat dikonfirmasi Cendana News, Selasa (19/6/2016).

Pengaturan jumlah penumpang dilakukan sejak pejalan kaki berada di loket penjualan tiket, area trypod turnstile (area menukar tiket) hingga ke gangway dermaga 1, 2 dan 3. Padatnya arus balik pejalan kaki tersebut membutuhkan personel khusus untuk mencatat jumlahnya. Keterlambatan waktu kedatangan kapal dari Merak menuju Bakauheni, berimbas pada penumpukan antrian penumpang di gangway.

Suyatno menyebut, pada arus balik Selasa (19/6/2018) siang, proses bongkar anchor satu kapal membuat penumpang pejalan kaki harus menunggu lama. Keterlambatan tersebut mengakibatkan waktu pelayanan menjadi lebih lama. Sementara sesuai prosedur, saat arus balik telah dilakukan percepatan waktu berlayar (sailing time) dan waktu bongkar muat kapal (port time). Imbasnya pejalan kaki yang membawa serta barang bawaan dan anak kecil harus berdesakan di gangway.

Penambahan jumlah pejalan kaki bisa ditangani petugas KSOP Bakauheni yang disiagakan di gangway. Pembatas berupa tambang dan rantai serta penjagaan ketat dari personel Brimob Polda Lampung dilakukan saat terjadi lonjakan pejalan kaki di dermaga pelabuhan Bakauheni. Sejumlah personel Palang Merah Remaja (PMR) dari SMK Bakauheni disiagakan mengantisipasi kejadian pejalan kaki pingsan.

Berita Terkait

Buka Rakernas, Pj Gubernur Lampung Ajak Peran Dokter Maksimal

Bandarlampung (MM)-Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, membuka Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) dan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *