Mei 2018 Pemkot Metro Mengalami Deflasi 0,33 Persen

Loading

Metro,mediamerdeka.co- Bulan Mei 2018 Kota Metro mengalami deflasi sebesar 0,33%, hal ini dikarenakan adanya penurunan indeks dari 138,18 pada bulan April 2018 menjadi 137,73 pada bulan Mei 2018. Hal tersebut sedang dibahas di ruang OR Sekda Kota Metro, Senin (4/06/2018).

Berdasarkan laporan Kepala BPS Kota Metro Mimik Nurjanti, mengatakan dengan deflasi sebesar 0,33 Kota Metro menempati peringkat ke-77 dari 82 kota se-Indonesia, dan urutan ke 5 terbaik se-Sumatra.

“Bedasarkan hasil yang telah kami amati dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebanyak 64 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi termasuk Kota Metro. Tiga kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan deflasi yaitu dari kelompok bahan makanan sebesar 0,4178 % kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,0075 % dan kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,0056 %,” terang  Kepala BPS Kota Metro.

Tambahnya, Kepala BPS Kota Metro menjelaskan mengenai kelompok yang memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu dari kelompok sandang sebesar 0,0747 %, kelompok perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,0170 % dan kelompok kesehatan sebesar 0,0108 % dan kelompok transpor komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0004 %.

“Sedangkan inflasi tertinggi terjadi oleh Tual sebesar 1,88% dan inflasi terendah dialami oleh Purwokerto sebesar 0,01%. Dan inflansi tertinggi se-Sumatra oleh Lhokseumawe sebesar 0,76% dan inflasi terendah dialami oleh Lubuklinggau sebesar 0,07%. Kemudian untuk urutan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,99% dan terendah di Pematangsiantar sebesar 0,01%. Kota Metro dengan deflasi ini menempati peringkat ke 19 di pulau Sumatera,” paparnya.

Sementara Asisten II Prayetno selaku pimpinan rapat mengatakan, perkembangan harga berbagai komunitas pada bulan Mei 2018, secara umum mengalami penurunan. Terlebih bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum menurut perhitungan inflasi tahun, penurunan dibandingkan tahun 2017.

“Dari pada itu, untuk menanggapi situasi saat ini rencananya pada tanggal 7 Juni, Pemerintah Kota Metro akan melakukan penetrasi di pasar-pasar Kota Metro. Hal ini kami lakukan dalam rangka pemantauan harga menjelang hari raya Idul Fitri, serta menjaga melanjoknya komunitas harga terutama di kelompok sembako,” kata Prayetno.(red-Kominfo)

Berita Terkait

Buka Rakernas, Pj Gubernur Lampung Ajak Peran Dokter Maksimal

Bandarlampung (MM)-Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, membuka Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) dan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *