Mediamerdeka.co— Dinas Perkebunan Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, memperkenalkan kopi robusta jenis “putri malu” dalam Festival Kopi 2018 di Kabupaten Lampung Barat.
“Kami memamerkan produk kopi robusta ‘putri malu’ yang menjadi ‘brand’ khas Kabupaten Way Kanan. Dengan adanya pameran ini, kami bisa memperkenalkan kopi ‘putri malu’ ke pelosok Provinsi Lampung dan pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Way Kanan, Bani Aras, di lokasi pameran Festival Kopi 2018, Minggu (22/7/2018).
Menurut dia, festival ini menjadi ajang perkenalan dan sosialisasi kopi “putri malu” ke masyarakat dan Way Kanan memiliki kopi dengan ciri khas yang berbeda dari kopi lainnya.
Ia menjelaskan, kopi robusta “putri malu” memiliki ciri khas seperti lebih terasa kopinya dan lebih wangi.
Ia menambahkan, kopi “putri malu” sudah mulai dipamerkan sejak 2017 dan saat ini sudah mulai aktif dipromosikan agar bisa terkenal seperti kopi-kopi lainnya.
“Kami kembangkan produksi kopi putri malu, karena kopi ini menjadi ciri khas Kabupaten Way Kkanan,” katanya.
Bani mengharapkan, pemerintah provinsi dan pusat juga memperhatikan nasib petani kopi yang masih jauh dari sejahtera.
Wakil Bupati Way Kanan, Edward Antony, mengatakan sebagai ketua tim promosi kopi di Kabupaten Way Kanan, dirinya harus bisa memperkenalkan kopi putri malu kepada masyarakat.
Selain itu, walaupun banyak jenis kopi yang ada di Kabupaten Way Kanan, tetap memakai merek kopi putri malu. Karena sekaligus mempromosikan destinasi wisata Air Terjun Putri Malu di Kecamatan Banjit.
“Kami harus fokus untuk memperkenalkan kopi, agar bisa melihat perkembangan kopi ke depannya,” ujarnya, yang juga hadir di Lampung Barat.
Kabupaten Way Kanan saat ini memiliki demplot kopi petik merah yang berada di Kecamatan Baanjit, Kasui, dan Rebang Tangkas, dengan luas lahan 30 hektare. (Ant)