Warning: getimagesize(https://mediamerdeka.co/wp-content/uploads/2020/08/IMG-20200810-WA0014.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u711060917/domains/mediamerdeka.co/public_html/wp-content/plugins/easy-social-share-buttons3/lib/modules/social-share-optimization/class-opengraph.php on line 611

IIB Darmajaya Gelar Seminar Daring Trik Jitu Edit Foto

Loading

Bandarlampung, Mediamerdeka.co – Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya menggelar seminar daring “Trik Jitu Edit Foto” kepada milenial.
Seminar daring diisi oleh Dosen Desain Komunikasi Visual IIB Darmajaya Candra Prayogi, S.Ds., M.Ds., melalui aplikasi zoom meeting pada Jumat, (7/8/20). Adapun peserta tersebar dari kabupaten kota di Lampung dan juga dari Malang, Jawa Timur.
Candra Prayogi mengatakan dalam melakukan pengeditan foto menggunakan Adobe Photoshop dapat menggunakan laptop maupun MacBook. “Untuk versi Photoshop dapat digunakan versi berapa saja, semakin tinggi seri maka akan semakin berat program yang dijalankan. Tetapi fiturnya tidak jauh berbeda,” ungkap dia ketika menjawab pertanyaan peserta.
Candra –biasa dia disapa – menerangkan setiap orang yang akan mengedit foto untuk mengetahui dan memahami histogram. “Histogram merupakan dasar untuk memahami awal dalam melakukan pengeditan foto. Histogram sangat membantu kalian dalam mengedit foto,” ucap dia sembari menunjukkan dalam Photoshop.
Histogram, lanjut dia, mewakili area shadow (gelap), midtone (tengah), dan highlight (terang). “Histogram merupakan grafik yang mewakili bagian terang dan gelap dalam sebuah foto,” tuturnya.
Menurutnya, tidak ada yang bagus atau tidak bagus dalam sebuah foto. “Karena cahaya yang diambil berbeda saat melakukan pemotretan,” ujarnya.
Selain histogram, curve merupakan fitur yang paling umum dalam aplikasi editing foto. “Kamu bisa temukan adjustment layer. Kalau kalian paham dengan histogram dan curve akan lebih mudah mengedit foto,” imbuhnya.
Candra juga menjelaskan mengenai kegunaan healing brush, sharpen, skin tone, masking dan clipingmask. “Healing brush untuk menghilangkan noda dan membuat warna wajah sama. Sharpen digunakan untuk mempertajam warna yang ada di foto. Skin tone lebih memfokuskan kepada warna pada wajah atau keseluruhan pada foto terutama yang mendekati apa yang dipilih dalam selective colour,” bebernya.
Kemudian masking, kata Candra, dapat membuat foto terutama objeknya saja untuk menjadi lebih fokus. “Clipingmask digunakan untuk membuat objek menyisip pada sebuah bentuk seperti tulisan, lingkaran atau lainnya,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bagian Pemasaran IIB Darmajaya, Adi Sutrisno, S.Kom., mengatakan kegiatan seminar daring ini juga dalam pengenalan Prodi DKV kepada milenial dan Generasi Z. “Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam dunia fotografi dengan bergabung menjadi mahasiswa IIB Darmajaya,” ungkapnya.
Prodi DKV, lanjut dia, memiliki prospek yang sangat cerah dalam dunia kerja. “Mulai dari desainer grafis yang juga meliputi produk, IU, UX, dan lainnya,” tutupnya.

Berita Terkait

Pj. Sekdaprov Lampung Buka Rakor Satu Data Indonesia 2024

Bandar Lampung (MM) – Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fredy membuka Rapat Koordinasi Satu Data …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *