Almuqarom : Mix Belly

Kebencian Menurut Pandangan Islam

Loading

Oleh : Ustad Mix Belly

Asalamu’alaikum Wrwb.

Para pembaca Mediamerdeka yang dimuliakan Allah SWT, kali ini saya akan membahas Kebencian Menurut Pandangan Islam.

Seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara, sehingga tidak sepantasnya ada kebencian yang mengakar dalam diri mereka, permusuhan yang bekepanjangan, dan sifat dengki yang menggerogoti akhlak mereka. Islam adalah rahmat atau dalam bahasa masyhur (red.terkenal) nya yaitu kasih sayang.

Jadi tiada hari tanpa kasih sayang, dan pengamalan kasih sayang tersebut merupakan amalan hingga ajal menjemput. Oleh karena itu perhatikanlah beberapa ayat quran dan sabda rasul yang berkaitan dengan bahaya dan larangan saling membenci, bermusuhan dan dengki.

Allah SWT Ta’ala berfirman:”Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS.Al-Hujurat {49}:10)

Allah Ta’ala juga berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu, yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, yang Allah mencintai mereka, dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang, yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS.Al-Maidah {5}:54)

Allah SWT Ta’ala berfirman: “Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dia (orang-orang beriman), adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keredhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka, dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang disebut) dalam

Taurat, dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat, lalu menjadi besarlah dia, dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir, (dengan kekuatan orang-orang beriman). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.”  (QS.Al-Fath {48}:29)

Sabda Rasulullah saw:

Dari Anas r.a., bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: “Janganlah engkau semua saling benci-membenci, saling dengki-mendengki, saling belakang-membelakangi dan saling putus-memutuskan – ikatan persahabatan atau kekeluargaan – dan jadilah engkau semua hai namba-
hamba Allah sebagai saudara-saudara. Tidaklah halal bagi seseorang Muslim kalau ia meninggalkan – yakni tidak menyapa – saudaranya lebih dari tiga hari.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Pintu-pintu syurga itu dibuka pada Senin dan Kemis, lalu diampunlah bagi setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, melainkan seseorang yang antara dirinya dengan saudara itu ada rasa kebencian -dalam hati, lalu dikatakanlah- yakni Allah berfirman kepada malaikatnya: “Nantikanlah dulu kedua orang ini, sehingga keduanya berdamai kembali. Nantikanlah kedua orang ini, sehingga keduanya berdamai kembali.” (Riwayat Muslim)

Dalam riwayat Imam Muslim juga disebutkan: “Ditunjukkanlah semua amalan – manusia kepada Tuhan – pada setiap hari Kemis dan Senin,” lalu disebutkanlah bunyi Hadis yang
lanjutannya sama dengan di atas.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain,” (Al-Hujaraat: 12).

Diriwayatkan dari az-Zubeir bin Awwam r.a, bahwasanya Nabi saw. bersabda, “Kalian telah terjangkiti penyakit ummat sebelum kalian, yaitu dengki dan angkara murka yang dapat mencukur (memusnahkan). Aku tidak katakan mencukur rambut, tetap dapat mencukur (memusnahkan) agama. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk ke dalam surga hingga kalain beriman dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukah kalian aku beritahu cara menumbuhkan hal itu? Yaitu sebarkan salam diantara kalian,” (Hasan, HR at-Tirmidzi [2510], Ahmad [I/167] dan Bukhari dalam Adabul Mufrad [260]).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw. beliau bersabda, “Janganlah kalian berprasangka sebab prasangka itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian saling mengintai kesalahan, saling bersaing, saling iri, saling benci, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara,” (HR Bukhari [6064] dan Muslim [2563]).

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, saling dengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang besaudara. Dan tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari,” (HR Bukhari [6065] dan Muslim [2559]).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis. Maka pada hari itu setiap hamba diberi ampunan selama ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang hamba yang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan, ‘Akhirkan dulu mereka hingga mereka akur, akhirkan dulu mereka hingga mereka akur, akhirkan dulu mereka hingga mereka akur, akhirkan dulu mereka hingga mereka akur’,” (HR Muslim [2565]).

Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim bermusuhan saudaranya lebih dari tiga hari, mereka bertemu dan saling berpaling. Yang terbaik dari mereka berdua adalah yang lebih dahulu mengucapkan salam,” (HR Bukhari [6077] dan Muslim [2560]).

Diriwayatkan dari Hisyam bin Amir al-Anshari r.a, bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim memusuhi saudaranya muslim lebih dari tiga hari. Mereka berdua jauh dari kebenaran selama mereka memutuskan hubungan. Kemarahan siapa yang reda terlebih dahulu maka hal itu sebagai kafarat untuknya dan apabila mereka berdua meninggal disaat memutuskan hubungan tersebut maka mereka tidak akan masuk surga selamanya. Jika salah seorang mereka mengucapkan salamnya dan tidak dijawan oleh yang lain maka malaikatlah yang menjawab salamnya tersebut. Sementara yang lain akan mendapat jawaban dari syaitan,” (shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [402]).

Demikianlah, sahabat yang baik dan budiman, tausyiah yang saya sampaikan ini semoga bermanfaat dan berguna bagi kehidupan kita. Amien yra…

Wsalam.

 

Berita Terkait

Pemerintah Provinsi Lampung Siap Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-96

BANDARLAMPUNG (MM) -Pemerintah Provinsi Lampung direncanakan akan menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-96 pada …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *