Mediamerdeka.co-Kondisi Kota Bandarlampung saat ini termasuk kota kemacetan lalu lintas terutama di jam-jam kisaran jam 7.30 Wib, hingga jam 15.30 hingga 17.30, ini disebabkan beberapa factor diantaranya, lalu lalang, di perlintasan Kereta Api yang sala satunya Kereta Babaranjang yang melintas hingga 15 – 20 menit sekali, Kamis (13/12).
Permasalahan ini, Sudah tentu menjadi sorotan masyarakat hingga Pemerintah Pusat. Namun, realisasinya hingga saat ini belum ada, hanya sebatas wacana, termasuk pembahasan hari ini di kantor dinas perhubungan provinsi Lampung, tentang penentuan trase jalur kereta api shortcut Tegineneng-Tarahan, sebagai alternatif agar KA tidak lagi melintas di Kota Bandarlampung.
Sugianto selaku Perwakilan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagsel Dishub Lampung mengatakan, upaya akselerasi dan integrasi pengembangan perkeretaapian Lampung dan mensinergikan dengan pelaksanaan study basic design pembangunan jalur kereta api (Shortcut) Tegineneng-Tarahan, pihaknya menggelar rapat kordinasi dengan agenda penentuan trase.
Menurutnya, rencana ini menjadi opsi atau alternatif agar Kereta Api Babaranjang yang memiliki sekitar 60 gerbong tidak lagi melewati kota Bandarlampung.
“Namanya rencana, maka harus dipikirkan dengan matang dan terencana. Artinya, selain finansial, pemerintah daerah hingga pusat juga harus memikirkan segala sesuatunya, seperti pembebasan lahan, data pengukuran dan pemetaan tanah (Groundkart) dan lain sebagainya,” ucapnya Sugianto usai melakukan rapat koordinasi penentuan trase jalur kereta api.
Untuk realisasinya, sambung dia, sangat tergantung dari persiapan pendanaan dari pemerintah Pusat (APBN). Pastinya bukan tahun ini ataupun tahun depan.
“Anggaran masih belum dimasukkan, karena kita masih proses persiapan perencanaan, dan hari ini baru kita bahas,” ucap dia