Lampung Tengah, Mediamerdeka.co – Penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus korona atau covid-19 di Lampung Tengah terancam terhambat anggaran. Sebab itu, pemkab setempat mengajak DPRD untuk ikut mencari solusi.
Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto menyampaikan hal ini saat memberikan sambutan pada sidang paripurna DPRD Lamteng, Senin, 14 September 2020.
Loekman mengatakan, pihaknya menerima masukan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Lamteng diprediksi meledak. Hal itu karena rendahnya kedisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan yang sudah diminta pemerintah.
“Kondisi ini menjadi sangat mengkhawatirkan karena beberapa sebab. Di antaranya kemungkinan serangan gelombang kedua yang lebih dahsyat, dan disaat yang sama Pemkab Lamteng tak memiliki anggaran untuk pembiayaan penanggulangan/pencegahan Covid-19 gelombang kedua,” kata dia.
Ia menambahkan, indikator serangan lebih dahsyat, dalam dua bulan, dari 36 kasus naik jadi 61 kasus. Jadi saat ini pasien terkonfirmasi 61 orang, 40 sembuh, dua meninggal dunia. Sisanya dirawat di RSUD Demang Sepulau Raya, YMC, DKT Bandar Lampung.
“Awal munculnya pandemi kita punya biaya untuk pencegahan. Sementara saat ini, dengan berkurangnya pendapatan, kita harus bersama-sama mencari solusi,” kata Loekman.
Menurut Loekman, harus diakui bahwa dengan turunnya anggaran pendapatan, dana untuk kegiatan gugus tugas menjadi sulit. Ada perusahaan yang menawarkan tempat untuk karantina, karena kapasitas ruang karantina RS daerah hanya 14.
“Pemilik RS Harapan Bunda dan Hotel Bunda menawarkan ruang hotel untuk jadi tempat isolasi. Ini harus direspon. Makanya saya ajak DPRD mencari solusi,” kata Loekman.