Bandarlampung,mediamerdeka.co-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat mengantisipasi banjir yang terjadi 6 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Langkah-langkah penanggulangan di antaranya menyiagakan satgas (satuan tugas) penanggulangan bencana sebanyak 30 personil dan menyiagakan sarana dan prasarana penanggulangan.
Sarana dan prasaranan tersebut yakni truk serbaguna, mobil dapur umum lapangan, truk tangki air, mobil rescue, dan mobil toilet. Lalu, mobil ambulance, mobil water treatment, perahu karet dan kelengkapanannya, tendanisasi, buffer stock (makanan siap saji) dan berupa sandang seperti pakaian, selimut dan juga tikar.
Kepala BPBD Provinsi Lampung, Sena Adhi Witarta menjelaskan 6 daerah yang mengalami banjir adalah yakni Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulang Bawang, Way Kanan dan Kota Metro.
“Sarana dan prasarana yang sudah didistribusikan sebelum terjadinya bencana yakni buffer stock, mobil, perahu karet, tendanisasi dan kendaraan roda dua. BPBD Provinsi Lampung juga telah menugaskan anggota tim reaksi cepat dilokasi kejadian bencana untuk menginventarisir kerusakan dan kerugian dampak dari bencana tersebut,” ujar Sena, Kamis (8/3/2018).
Sena menyampaikan berdasarkan data BPBD Provinsi Lampung bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Lampung serta BPBD Kabupaten/Kota yang terkena banjir, dilaporkan untuk Kabupaten Lampung Timur yang terkena banjir meliputi dua Kecamatan yakni Sukadana dan Way Bungur.
“Untuk Kecamatan Sukadana sebanyak 154 rumah tergenang, sawah mengalami gagal panen seluas 21 Ha, dan untuk Kecamatan Way Bungur sebanyak 150 rumah tergenang,” katanya.
Selanjutnya, untuk Kabupaten Lampung Tengah, meliputi Kecamatan Bekri, Punggur, dan Gunung Sugih.
“Kecamatan Bekri sebanyak 458 rumah tergenang, dua orang meninggal. Kecamatan Punggur sebanyak 10 rumah tergenang, dan Kecamatan Gunung Sugih sebanyak 11 rumah tergenang dan tiga orang meninggal dunia,” ujarnya.
Lalu, Lampung Utara, banjir terjadi di enam Kecamatan yakni Kota Bumi (168 rumah tergenang), Kota Bumi Selatan (61 rumah tergenang), Kota Bumi Utara (8 rumah tergenang), Abung Timur (19 rumah tergenang), Sungkai Selatan (17 rumah tergenang dan satu orang meninggal), dan Sungkai Tengah sebanyak 32 rumah tergenang.
Untuk Kabupaten Tulang Bawang, air menggenangi rumah warga di lima kecamatan yakni Menggala (505 rumah) Menggala Timur (5 rumah), Penawar Tama seluas 30 Ha lahan persawahan terendam, Gedung Aji Baru (10 rumah), dan Dente Teladas (487 rumah).
“Untuk Kabupaten Way Kanan, meliputi banjir 12 Kecamatan yang menggenangi 2.000 rumah penduduk, lahan pertanian sawah seluas 1.222 Ha, tujuh buah jembatan gantung putus, dan untuk Kota Metro sebanyak 200 rumah tergenang,” ujarnya.
Sena menyebutkan untuk logistik yang telah didistribusikan pada saat terjadi bencana yakni untuk Kabupaten Lampung Timur telah disalurkan family kit 250 pac, sandang 250 paket, selimut 90 helai, perlengkapan dapur 250 paket, makanan siap saji 30 paket, lauk pauk 30 paket dan lainnya.
Selanjutnya, Kabupaten Lampung Utara telah disalurkan family kit 350 pac, sandang 350 paket, selimut 100 helai, perlengkapan dapur 350 paket, makanan siap saji 30 paket, lauk pauk 30 paket dan lainnya.
“Untuk Kabupaten Way kanan telah disalurkan family kit 355 pac, sandang 250 paket, selimut 190 helai, perlengkapan sapur 360 paket, makanan siap saji 30 paket, dan lauk pauk 30 paket dan lainnya. Dan Kabupaten Tulang Bawang yakni family kit 250 pac, sandang 250 paket, selimut 90 helai, perlengkapan dapur 250 paket, makanan siap saji 30 paket dan lainnya,” katanya.
Lalu, untuk Kabupaten Lampung Tengah telah disalurkan familiy kit 450 pac, sandang 350 paket, selimut 170 helai, perlengkapan dapur 330 paket, makanan siap saji 30 paket, lauk pauk 30 paket dan lainnya.
“Dan terakhir untuk Kota Metro kita telah distribusikan family kit 250 pac, sandang 250 paket, selimut 90 helai, perlengkapan dapur 250 paket, makanan siap saji 30 paket, lauk pauk 30 paket dan juga lainnya,” ujarnya.
Sena menuturkan kondisi saat ini, di wilayah yang mengalami bencana banjir telah mulai surut dan sebagian masyarakat yang mengungsi telah kembali kerumahnya.
BPBD Provinsi Lampung telah melakukan langkah-langkah yang kesiapsiagaannya terhadap penanganan bencana yakni telah melaksanakan rapat koordinasi dengan BPBD Kab/Kota se- Provinsi Lampung dan unsur terkait untuk membahas prakiraan cuaca dari BMKG yang berpotensi terjadinya bencana di Provinsi Lampung.
“Kami juga telah membentuk forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Provinsi Lampung yang melibatkan BPBD Provinsi dan Kab/Kota, SKPD terkait organisasi kemasyarakatan, dan unsur lainnya guna mengantisipasi dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana di Provinsi Lampung,” katanya.
Selain itu, telah pula melaksanakan pelatihan-pelatihan dan simulasi tentang kejadian bencana bila sewaktu-waktu terjadi.
“Ini melibatkan unsur TNI/Polri, unsur Pemerintah Daerah dan Pusat, unsur organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat,” ujarnya.
Dirinya mengimbau pada BPBD Kab/Kota se- Provinsi Lampung untuk terus melakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan guna menghadapi bencana banjir yang sewaktu-waktu terjadi. “Mengingat curah hujan yang intensitasnya masih cukup tinggi, lakukan koordinasi dan pemberdayaan kearipan lokal bila mana bencana akan terjadi,” katanya. (Red)