Batam, (Mediamerdeka.co) ~ Move on. Bangkitlah. Demikian seru ulama kharismatik KH Abdullah Gymnastiar menanggapi situasi bangsa pasca Pilpres 2019. Salah satu cara bangkit terbaik menurut ulama yang biasa disapa Aa Gym ini adalah dengan tak henti-hentinya mendidik generasi muda Indonesia menjadi generasi yang jujur.
“Tempa anak-anak kita dari sekarang sebagai generasi muda yang berkepribadian jujur, disiplin, dengan harapan merekalah kelak yang akan menjadi para pemimpin bangsa ini. Indonesia harus move-on,” katanya di hadapan ratusan jama’ah yang menghadiri Kajian Subuh Masjid Al-khair Perumahan Anggrek Mas, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (21/7).
Aa Gym berkunjung ke Batam dalam rangka menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Yayasan Daruttauhid yang dipimpinnya. Ponpes Daruttauhid berlokasi di kawasan Batam Rempang Galang (Barelang). Selain meresmikan pesantrennya itu, Aa’ juga menyempatkan diri mengisi tausiah yang telah dijadwalkan sejumlah masjid di Kota Batam.
Tampil dengan diksi yang khas dan selalu komunikatif, selama hampir satu jam Aa Gym membentangkan topik ilmu ikhlas. Ada dua sikap, ujarnya, yang mesti dikedepankan umat dalam menerima apapun hasil pemilihan presiden yang baru lalu. Yakni, ikhlas dan terus-menerus mengevaluasi diri.
“Ilmu ikhlas takkan berhasil bila dilakukan sepotong-sepotong. Harus menyeluruh; ikhlas di awal, ikhlas di tengah perjalanan, sampai ikhlas di penghujung. Rumusnya, perbanyak raja’ (berharap) serta khauf (rasa takut),” jelas Aa’.
Semakin sulit menemukan karakter berbangsa bernegara akhir-akhir ini karena antara raja’ dan khauf tak lagi seiring sejalan. Ada orang sibuk beramal mengharapkan ridha Allah, tetapi pada saat bersamaan sesungguhnya yang ia takutkan hanyalah posisi kedudukannya di mata orang lain.
“Bangsa yang cuma berharap pada pujian manusia adalah bangsa yang lekas berputus asa. Allah murka,” tegas ulama terkemuka dari Jawa Barat ini.
Di tempat terpisah, Ketua Takmir Masjid Al-khair, Ustad Slamet, mengatakan, Kajian Subuh rutin dilakukan Al-khair dengan mengundang para ulama dan asatidz berpengalaman di bidang ilmu agama. Topik yang disampaikan pun beragam, mulai dari kajian fiqh, hadits, mu’amalah, dan sebagainya. “Semoga ikhtiar kecil kami ini bermanfaat bagi peradaban umat,” katanya. *(Nizwar)