Media merdeka.co- Belum lama digunakan, bangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 1 Tanjungsari yang berada di Jln Raya Desa Wonodadi Tanjungsari Lampung Selatan (Lamsel), kondisinya kini sudah banyak mengalami kerusakan.
Kerusakan bangunan terlihat pada dinding yang mengalami keretakan dan juga pada lantai kramik di sekolah yang sudah pecah dan lantai terbelah.
Konstruksi bangunan ini diduga tidak mengacu pada ketentuan diawali dari pondasi penyanggah bangunan gedung yang menelan dana cukup banyak tersebut.
Menurut keterangan Marwan selaku TU SMAN 1 tersebut, Kamis (07/02/2019), bahwa keseluruhan bangunan sekolah dikerjakan pada tahun 2017 dan baru digunakan empat ruang belajar.
“Sekolah ini dibangun tahun 2017 dan jumlah siswanya juga baru 100 siswa yang terdiri dari tiga lokal kelas satu dan satu lokal kelas dua,” ujar Marwan.
Pegawai TU ini juga mengatakan jika bangunan gedung sekolah tersebut merupakan pekerjaan dari Dinas Provinsi Lampung.
Sayangnya Dra Gusti Geni Endarwati, selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjungsari tidak berada ditempat.
Dari penelusuran dilapangan, banyaknya kondisi kerusakan disinyalir karena proses pekerjaan yang luput dari perhatian pihak instansi terkait dan dikerjakan tanpa adanya pengawasan dari pihak terkait.
Untuk itu diminta pihak terkait dapat mengambil sikap guna menindaklanjuti dugaan proses pekerjaan banngunan yang cukup jauh dari pantauan tersebut karena terletak di tengah perkebunan karet wilayah setempat.
“Wajar saja Mas kalau kondisi bangunannya seperti itu, soalnya tempatnya jauh dari keraiaman masyarakat dan disekitar perkebunan” ujar Ratno salah satu warga yang melintas. (Roni)