Mediamerdeka.co– Asprov PSSI secara resmi memulai Program PON 2020 dengan menggelar seleksi terbuka yang akan dijadikan pondasi Tim Lampung. Seleksi tim pra-PON akan dipimpin oleh Pelatih Kepala Lampung Sakti FC, HM Nasir, di Stadion Wayhalim, Rabu-Kamis (21-22 November 2018) mendatang.
Jadwal seleksi dimajukan untuk mengakomodasi kegiatan Coach Nasir dan Lampung Sakti yang akan segera memulai putaran grup pada 25 November-nya,” ujar Manajer Program PON 2020, Adolf Ayatullah di Bandarlampung, Senin (12/11).
Asprov menunjuk Adolf dan Akhmad Ariestoteles sebagai manajer dan co-manajer pra-PON mengingat KONI telah menginstruksikan cabor sepakbola untuk segera memulai persiapan menghadapi pra-PON yang sedianya akan digelar di Porwil Sumatera di Bengkulu akhir tahun 2019. “Soal pendanaan KONI masih akan mempertimbangkan cabor sepakbola masuk dalam proyeksi cabor yang didukung, semoga di tahun anggaran 2019 bisa dianggarkan,” ujar Adolf menjelaskan hasil monitoring dan evaluasi cabor PON yang dilakukan oleh KONI akhir pekan kemarin.
“Intinya untuk memulai belum ada dana, tetapi Ketua Umum PSSI Lampung (Eddy Syamsu) menegaskan seleksi pra-PON harus segera memperoleh daftar nama atlet yang menjadi pondasi PON 2020,” papar pendiri klub SS lampung FC tersebut. Coach Nasir akan dibantu oleh pelatih-pelatih klub lokal terutama yang pada Februari awal tahun lalu lulus sertifikasi C AFC yang digelar di Lampung.
Terkait siapa yang akan menjadi pelatih pra-PON Lampung, Adolf menjelaskan hingga saat ini masih terus berkomunikasi dengan beberapa pelatih yang masuk sebagai kandidat tetapi masih menunggu hasil konsultasi dengan KONI terkait kontrak dan program pemusatan latihan. “Beberapa nama sudah cukup intens berkomunikasi, tetapi memang untuk PON kita membutuhkanpelatih yang berpengalaman dan memiliki sertifikasi kepelatihan yang cukup,” ujar dia.
Seleksi akan memilih sedikitnya 44 pesepakbola untuk mengakomodir program persiapan yang masih cukup panjang. “Jumlah itu untuk membikin sekitar 4 tim yang akan digodok untuk kemudian bisa dijadikan pondasi tim dan jika kita sudah memiliki pelatih akan lebih mudah untuk menyeleksi dan membentuk menjadi tim yang akan berangkat ke Porwil,” kata bung dolop, sapaan dia.
Pesepakbola yang akan diseleksi harus memenuhi persyaratan antara lain ber-KTP, KK dan NIK Provinsi Lampung, kelahiran maksimal 1 Januari 1997, surat izin orangtua, klub atau SSB dan persyaratan-persyaratan standar dalam seleksi. “Seleksi dilakukan secara terbuka dan tidak dipungut biaya. Ketua PSSI menekankan seleksi harus dilakukan berbasis teknis dan tidak ada titip-titipan pemain atau like dan dislike,” tegas Eddy Syamsu dalam rapat PSSI terdahulu. (*/rilis)