Bandarlampung, (Mediamerdeka.co)- Era revolusi industri 4.0 seperti saat ini, guru diminta memiliki semangat yang tinggi untuk melahirkan generasi muda dalam menghadapi era digitalisasi seprti sekarang ini.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung Eka Afriana, S.Pd., M.Si, membuka persiapan penyusunan soal berorientasi pada metode Higher Order Thinking Skills (HOTS), Jumat (4/10/2019).
Kepala sekolah setempat, Abdul Khanif, S.Pd menerangkan, diantara hal yang patut dimiliki guru dalam proses menuju ke arah tersebut, guru harus memiliki pola pikir kritis, kreatif, dan inovatif, dalam merancang proses pembelajaran bagi siswa di kelas.
“Pola pikir kritis, kreatif, dan inovatif sangat penting dimiliki guru. Hal tersebut berguna memersiapkan kerangka pembelajaran yang efektif, terlebih di era revolusi industri 4.0,” ujar dia.
Dalam merencanakan proses pembelajaran yang efektif, menurut dia, pihaknya mengajak seluruh guru mengikuti IHT Pengembangan Penilaian Kurikulum 2013, guna penyusunan soal yang berorientasi pada metode HOTS.
“IHT ini sangat penting diikuti guru dalam menyusun soal HOTS. Selaku nara sumber kegiatan ini, kami menghadirkan Bapak Dr. Dani Maulana, dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung,” kata dia.
Kepala SMPN 14 Bandar Lampung Abdul Khanif, S.Pd (empat kiri), didampingi nara sumber dari LPMP Lampung Dr. Dani Maulana (kemeja putih), berfoto bersama peserta IHT.
Sementara Sekretaris Disdikbud Eka Afriana, mengapresiasi terlaksananya IHT di SMPN 14. Dia pada kesempatan itu didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar Mega Puri, S.Pd., M.M, memberi arahan kepada peserta IHT.
Dalam arahannya, dia mengatakan, Kurikulum 2013 memiliki sejumlah aspek, diantaranya pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan perilaku. Tujuan dari kurikulum itu, guna memersiapkan generasi unggul.
“Tentunya melalui IHT ini, kami berharap para peserta akan memiliki cara berfikir lebih kreatif, inovatif, cepat, dan tanggap. Hal inilah yang kita harapkan bersama. Karena masa depan anak bangsa ada di tangan pendidik,” kata dia (red)