Lamsel ( Mediamerdeka)- Farizal Purba Anggota Komisi III DPRD Lampung selatan mengatakan Usulan Masyarakat di Dapil 7 (katibung, way sulan, candi puro) telah terealisasi.
Realisasi usulan warga tersebut berupa pembangunan jalan rabat beton di gang pepaya dusun rejo agung Desa Tanjung agung Katibung sepanjang kurang lebih 200 meter dengan pagu anggaran senilai Rp.392 juta.
“Sudah terlaksana, alhamdulillah tinggal PHO. itu soal lama dan di idam-idamkan masyarakat. Di jaman saya ini periode 2019-2024 ini terjawab,”kata politikus partai Gerindra Lamsel ini usai hadiri Rapat paripurna di gedung DPRD setempat, senin (15/11/2021).
Satu usulan lagi yakni pembangun peningkatan jalan Rigit beton di ruas jalan tugu topeng simpang babatan Kecamatan Katibung senilai 3 milyar. “Alhamdulillah, sekarang masih di gelar meskipun sebelumnya sempat dua kali lelang dan gagal lelang,”ungkap pria yang kerap di sapa tuan ical oleh masyarakat ketibung ini.
Untuk usulan di tahun anggaran 2022 lanjut Farizal, telah masuk dalam E-pokir dari hasil reses pada bulan agustus 2021 lalu dan akan di usulkan kembali pada reses mendatang yakni pembangunan peningkatan jalan hotmik di jalan raden awas sepanjang 2 km. “Kenapa hotmik, karena di jalan itu sudah rusak parah. Dan di jalan itu merupakan akses transportasi anak-anak kita, anak bangsa yang ingin menempuh pendidikan di SMA Negeri Katibung,”jelasnya.
Kemudian, Ia juga mengusulkan pada pemkab lamsel untuk lanjutan pembangunan rigit beton di ruas jalan tugu topeng simpang babatan, sepanjang 2 km yang harus di rigit beton dan kondisi saat ini rusak parah. ” Ini sambungan dari kegiatan tadi,”urainya.
Selain itu, Ia juga akan mengusulkan program pemberdayaan untuk kelompok wanita tani (KWT) dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Lampung selatan. Pada tahun 2021 lanjut Farizal, sudah bergulir program KWT hampir di seluruh kecamatan Katibung seperti di Dusun Tanjung baru Desa Tanjungan Kecamatan Katibung.
Kedepan, fahrizal ingin dinas ketahanan pangan Terus men-support, program ini, agar terus berkelanjutan, membantu ibu-ibu kwt di Desa Suka jaya dengan harapan bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat setempat di bidang pangan.
“Kalau KWT ini aktif, seperti cabai, bayam kemudian sawi yang sifatnya sayur-sayuran, ibu-ibu itu tidak perlu beli lagi. Kalau berkembang ada sisa bisa di jual dan bisa menjadi kas bagi kwt sendiri,”bebernya.
Dalam hal ini imbuh Farizal, Dinas Ketahanan Pangan Lampung selatan harus pokus dan jangan ragu membentuk dan galakan kaum ibu-ibu supaya membentuk KWT. ( EG)