Jakarta, Mediamerdeka.co–Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terus berkomitmen melakukan percepatan pembangunan Pertanian Provinsi Lampung melalui Program Kartu Petani Berjaya (KPB).
Usai memastikan ketersediaan suplai pupuk melalui Kartu Petani Berjaya, Gubernur Arinal lakukan pertemuan dengan BUMD DKI Jakarta guna membangun kerjasama dalam memenuhi kebutuhan pangan strategis DKI Jakarta, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jum’at (6/3/2020).
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal melakukan pertemuan dengan beberapa BUMD Pemprov DKI Jakarta, diataranya PT. Pasar Jaya (terkait komoditi pasar), PT. Food Station (khusus beras), PT. Dharma Jaya (pangan berprotein seperti daging dan telur), dan PT. Sarana Jaya (properti).
Gubernur Arinal melakukan pertemuan dengan untuk memperluas akses pemasaran hasil pangan dari Lampung secara langsung, baik melalui mekanisme G to G dan B to B. Hal ini dilakukan Gubernur Arinal untuk meningkatkan pendapatan petani melalui jaminan pemasaran hasil pangan yang merupakan salah satu fasilitas Kartu Petani Berjaya.
Selain itu, pertemuan ini dilakukan Gubernur Arinal untuk meningkatkan kerjasama dalam penyediaan kebutuhan pangan dan sektor pertanian secara luas antara Provinsi Lampung dan Provinsi DKI Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, BUMD Jakarta menyampaikan terkait kebutuhan pangan DKI jakarta. Dan Gubernur Arinal langsung menganggapi hal tersebut dengan kesiapan Pak Gubernur dalam memenuhi kebutuhan pangan di DKI jakarta.
Seperti yang diketahui, Lampung memasok sekitar 40 persen kebutuhan DKI Jakarta. Untuk itu, dalam memasok kebutuhan tersebut, Gubernur Arinal tidak ingin ada permainan dalam pemasaran hasil pangan, sehingga ketika terjadi kenaikan harga pangan, maka dapat dirasakan oleh para Petani Lampung. Hal ini juga menjadi perhatian Gubernur dalam memikirkan kesejahteraan petani.
.Dengan adanya kerjasama ini nantinya, maka akan memotong rantai distribusi pemasaran hasil pertanian dari Lampung ke DKI jakarta. Jadi pak Gubernur mengharapkan dengan kerjasama ini, misal bisnis to bisnis antar BUMD, maka akan mengurangi adanya pedagang pengumpul (memotong rantai pemasaran). Jadi dari Petani langsung ke BUMD lampung, kemudian ke BUMD jakarta, dan langsung ke Pasar Jakarta..
Lebih dari itu, DKI Jakarta memiliki Perda terkait bebas Sampah. Sehingga BUMD Jakarta mengharapkan Lampung bisa mengirimkan produk pangan yang sudah siap jual, bukan dalam bentuk mentah lagi, seperti padi yang siap jual, dan daging sapi yang sudah dalam bentuk kemasan..
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Arinal turut didampingi anggota Komisi II DPR RI Hanan A Razak, Kepala Bappeda Fredy, Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kusnardi, Kadis Perkebunan Edi Yanto, dan sejumlah pejabat. (Adpim)