BANDARLAMPUNG—Gubernur Lampung Arinal Djunaidi buka Lampung Krakatau Festival (LKF) ke- 29 tahun 2019, di Lapangan Korem 043/Gatam Enggal Bandarlampung, Jumat (23/8/2019) malam.
Opening Ceremony itu ditandai penabuhan alat musik tradisional Lampung yakni Cetik oleh Gubernur Arinal bersama Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, perwakilan Kementerian Pariwisata dan Anggota Forkopimda Provinsi Lampung.
“Kegiatan sebagai Iangkah awal untuk mempromosikan kepariwisataan yang dimiliki Provinsi Lampung. Untuk itu, saya mengharapkan, Lampung Krakatau Festival ini, hendaknya dapat kita jadikan sebagai momentum untuk membangkitkan dan mengangkat kepariwisataan di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung,” ujar Gubernur Arinal.
Pada kegiatan LKF Tahun 2019 ini juga, telah terangkai berbagai kegiatan seperti kegiatan Nusa Rasa, dimana kegiatan ini dilaksanakan bazar aneka makanan dan minuman kekinian yang berlangsung 18 hingga 25 Agustus 2019.
Selanjutnya, ada juga Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai, dimana kegiatan ini diantaranya selain Pembukaan LKF 2019, dilaksanakan Sendratari, Kesenian Tradisional/Modern Kreasi dan Musik Band yang berlangsung 23-24 Agustus 2019.
Kemudian, Krakatau Expo dimana akan menghadirkan Pameran UKM Ekonomi Kreatif, Demo Masak, Lomba Kuliner Tradisional, Lomba Hias 1.000 Cup Cake, Sajian 5.000 porsi gratis kuliner olahan mie seruit yang berlangsung 23-25 Agustus 2019.
Lalu, ada Trip Krakatau yakni perjalanan wisata bersejarah untuk menyaksikan Gunung Anak Krakatau bermetamorfosa dari atas kapal, penjelasan tentang Gunung Anak Krakatau pasca tsunami oleh BMKG dan BKSDA pada 24 Agustus 2019.
Kegiatan ini juga dimeriahķan dengan Parade Permainan Anak Tradisional pada 24 Agustus 2019 dan Lampung Culture & Tapis Carnival pada 25 Agustus 2019.
Arinal mengatakan penyelanggaraan LKF 2019 ini merupakan perhelatan kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung dan merupakan wadah mempromosikan pariwisata Lampung baik di tingkat nasional maupun internasional.
“LKF merupakan salah satu event kepariwisataan Provinsi Lampung yang dilaksanakan secara berkala setiap tahun dan sekaligus merupakan event kepariwisataan nasional yang masuk dalam 100 kalender event nasional,” katanya.
Disebutkan Arinal, target yang ingin dicapai dari rangkaian kegiatan ini adalah bagaimana peningkatan peranan budaya daerah dalam pengembangan kepariwisataan di Provinsi Lampung serta meningkatkan peranan pariwisata dalam pengembangan perekonomian daerah dan nasional.
“Kita ingin juga sekaligus menunjang keberhasilan Visi dan Misi Provinsi Lampung khususnya dalam rangka mendukung program-program unggulan pembangunan daerah menuju Rakyat Lampung Berjaya,” ujarnya.
Selain itu, sambung Arinal, perhelatan akbar ini juga merupakan salah satu dari 33 janji dirinya bersama Wakil Gubernur yaitu Lampung Kaya Festival.
“Dimana akan menjadikan budaya dan kekayaan alam Lampung sebagai daya tarik festival untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif, merawat kebudayaan lokal dan mengembangkan kesenian serta mendukung meningkatnya kunjungan wisatawan,” katanya.
Apalagi disebutkan Arinal bahwa Provinsi Lampung sendiri memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dari posisi yang sangat strategis yang merupakan penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa sampai potensi sumber daya alam yang melimpah.
“Selain itu Provinsi Lampung merupakan penghasil beberapa komoditas utama di tingkat nasional,” katanya.
Dijelaskan Arinal, seperti jagung penghasil nomor tiga Nasional, ubikayu nomor satu Nasional, tebu nomor dua Nasional serta beberapa komoditas Iainnya.
“Komoditas unggulan lainnya yakni kopi, lada, kakao, kelapa sawit, karet, sapi potong, dan ternak kambing. Provinsi Lampung juga memiliki potensi wisata sangat besar, baik wisata alam, kerajinan maupun keragaman budaya,” ujarnya.
Terlebih, masih kata Arinal, letak geografis Provinsi Lampung yang dekat dengan ibukota Jakarta, merupakan salah satu daya tarik yang kuat bagi pengembangan pariwisata Lampung.
Dengan didukung pula berbagai
Terlebih, masih kata Arinal, letak geografis Provinsi Lampung yang dekat dengan ibukota Jakarta, merupakan salah satu daya tarik yang kuat bagi pengembangan pariwisata Lampung.
Dengan didukung pula berbagai kemudahan aksesibilitas baik darat, Iaut dan udara.
“Kita punya Jalan Tol Trans Sumatera, Bandara Internasional Radin Inten II, Bandara Taufik Kiemas Airport Pesisir Barat, Gatot Subroto Airport Way Kanan dan Dermaga Eksekutif Bakauheni, menjadikan Provinsi Lampung sebagai Provinsi yang mudah dikunjungi wisatawan baik mancanegara maupun domestik,” katanya.
Arinal berharap agar event LKF 2019 ini mendapat tempat dan dukungan masyarakat bukan hanya masyarakat pariwisata, tetapi juga seluruh komponen masyarakat Lampung.
“Seluruh dinas/instansi, swasta (dunia usaha) agar mendukung sepenuhnya perkembangan dunia Kepariwisataan di daerah Lampung yang kita cintai ini dan Kepariwisataan Nasional pada umumnya,” ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Bidang Management Calendar Of Events Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengatakan LKF ini sendiri sudah dua kali masuk dalam di calender of event wonderful.
Esthy mengapresiasi Provinsi Lampung yang selalu mengalami peningkatan pertumbuhan kunjungan wisatawan.
“Dari sisi kunjungan wisatanya, Lampung termasuk salah satu dari tiga Provinsi yang pertumbuhannya cukup tinggi,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Qodratul Ikhwan sebelumnya mengatakan bahwa target kunjungan wisatawan akibat adanya LKF tahun 2019 ini, akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kita harap ada peningkatannya, tahun kemarin ada 20 ribu yang datang ke Lampung, target tahun ini 25 ribu wisatawan,” kata Qudrotul.
Pada acara itu, adanya pemberian Plakat dan Piagam Penghargaan bagi para pemenang Lomba Cipta Puisi tingkat nasional pada ajang Krakatau Award 2019 yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Untuk juara pertama diraih oleh Eko Ragil Arrahman (Provinsi Riau) dengan karya berjudul “Swara Masnuna”.
Kemudian disusul juara kedua, yakni Marhalim Zaini (Provinsi Riau) dengan karya berjudul “Sajak Mekhanai kepada Muli” serta untuk posisi juara ketiga yakni Budi Saputra (Provinsi Sumatera Barat) dengan karya berjudul “Syair Lampung Sakti”.
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada Mitra Grab tahun 2019 dimana ada dua mitra Grab yakni dari Grab Car dan Grab Bike yang sudah menunjukkan performanya selama tahun 2019 ini. Yakni untuk Grab Car diberikan kepada Gilang Tri Saputra dan Grab Bike diberikan kepada Asep Saipullah.
Acara ini semakin meriah dengan penampilan artis ibu kota yakni Kikan Namara.(Humas Pemprov)