Warning: getimagesize(https://mediamerdeka.co/wp-content/uploads/2019/11/6-scaled.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u711060917/domains/mediamerdeka.co/public_html/wp-content/plugins/easy-social-share-buttons3/lib/modules/social-share-optimization/class-opengraph.php on line 612

Guru Sebagai Fasilisator Dalam Pembelajaran

Loading

Bandarlampung,(Mediamerdeka.co)-Guna memperingati HUT PGRI Ke-74 dan Hari Guru Nasional 2019 serta menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Era Digital.

Kepala Sekolah SMPN 14 Bandarlampung, Abdul Khanif. M.Pd, memaparkan bahwasanya guru itu bukan hanya sekedar satu-satunya sumber, melainkan hanya sebagai fasilisator dalam rangka untuk memberikan dorongan motivasi, inspirasi, inovasi dan kegiatan belajar yang menyenangkan kepada siswa siswi dalam belajar.

“Diharapkan guru dapat memberikan itu, bukan satu-satunya sumber memfasilitasi anak, menumbuhkembangkan motivasi anak, mengembangkan bakat anak, memberikan inspirasi anak, keteladanan anak, sampai dia bagaimana mampu berfikir secara kritis menyelesaikan problem-problem yang dikaitkan dengan kehidupan yang nyata saat itu,” jelas Abdul Khanif kepada Media Merdeka usai peringati Hari PGRI Ke-74 di ruang kerjanya, Senin (25/11/2019).

Selain itu, saat disinggung terkait suka duka menjadi guru dirinya mengungkapkan, banyak yang dihadapi seiring era globalisasi, ketika guru belum mampu memberikan contoh yang baik dalam penanaman prilaku anak. Filter anak tidak bisa menyaring seiring dengan perkembangan arus informatika yang dampaknya luar biasa.“Itu tantangan bagi guru,” ungkapnya.


Oleh karena itu, kembali kepada guru karena dianggap mampu untuk bisa mengendalikan anak. Jadi berbagai macam karakter anak harus tau dan kebiasaan mereka lingkungan dan kebiasaan temannya.

“Ketika itu tidak bisa dikenali oleh guru. Itu akan membuat guru lebh untuk bisa mengantarkan anak agar berprilaku baik,” imbuhnya.

Terkait, banyaknya tantangan dari dampak terhadap IT itu yang menjadi duka, kenapa sampai saat ini masih terjadi Bullying di lingkungan sekolah.

“Ini yang menjadi tantangan kita, tetapi kita kembalikan ke guru. Bahwasanya guru bukan hanya mendidik tapi juga mengajar,” pungkasnya. (Red)

Berita Terkait

Festival Krakatau 2025 Resmi Ditutup, Gubernur Ajak Wujudkan Lampung Maju dan Berdaya Saing

Bandar Lampung (MM) – Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menutup Festival Krakatau ke-34 melalui gelaran Malam …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *