Harga Ayam Potong Anjlok, Peternak Mengeluh

Loading

Lampung, Mediamerdeka.co-Harga ayam peternak di Provinsi Lampung anjlok. Kondisi tersebut membuat sejumlah peternak merugi.

“Boro boro mau untung, modal saja tidak kembali,” kata Joni peternak ayam di Kampung Rumbih, Kecamatan Pakuonratu, Kabupaten Way Kanan.
Joni mengaku sempat optimistis harga ayam akan kembali normal menyusul diberlakukanya kebijakan new normal. “Kami para peternak sempat optimis harga akan kembali normal dengan adanya new normal. Kenyataanya harga justru semakin rendah,” ungkapnya.
Dia berharap, PT N3M atau PT Berdikari selaku mitra para peternak dapat mencarikan solusi permasalahan tersebut.
“Bila kami saat ini sudah sangat mudah mendapatkan DOC, Pakan maupun OVK, harapan kami kedepan harga panen akan segera membaik,” ucapnya.
Hal senda disampakan Iwan peternak Way Tebabeng, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara.
“Gak nyangka harga jadi rendah begini. Saya kira habis corona, harga ayam broiler dapat lebih baik. Tak tahunya kami sangat rugi karena modal saja tidak kembali. Kami minta pemerintah ataupun perusahaan di bidang peternakan dapat membantu peternak yang mulai putus asa ini,” ungkapnya.
Direktur PT N3M Rio Gunawan M.Si, yang merupakan perwakilan PT Berdikari di Provinsi Lampung langsung merespon cepat keluhan para peternak.
“Kita sudah mendengar aspirasi dan keluhan yang disampaikan oleh peternak. Kita akan berupaya sekuat tenaga membantu peternak,” kata Rio.
“Paling tidak nantinya ketika sudah ada harga acuan pemerintah, tidak boleh lagi ayam broiler yang dibawah harga acuan yang sudah ditetapkan tersebut,” imbuhnya.
Karena itu, PT Berdikari melalui PT N3M akan menggagas sekaligus mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dapat menjaga kestabilan harga ayam broiler di Provinsi Lampung.
Rio menyebut usulan tentang Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang stabilitas harga ayam broiler merupakan kewenangan Pemprov Lampung.
“Kita berharap harga ayam broiler di Lampung stabil. Kasian peternak jika mereka panen harga harus jatuh,” kata Rio kepada wartawan, Minggu, (19/07/2020).
Langkah awal yang dilakukan dalam mewujudkan Perda ini, PT N3M akan berkoordinasi dengan HKTI dan DPRD Lampung melalui komisi yang membidangi.
“Kami ingin peraturan daerah ini berpihak kepada masyarakat terutama peternak. Dengan adanya Perda, otomatis akan mengurangi para oknum yang akan memainkan harga. Jadi Peternak bisa bekerja dengan tenang dipayungi Perda ,” kata Rio.
Ditambahkan Rio, pihaknya siap menerima masukan dan akan terbuka dengan pihak pihak yang berkaitan dengan dunia peternakan.
“Tak hanya diskusi dengan peternak, kita juga siap berdiskusi dengan Pinsar (organisasi atau persatuan peternak) yang ada di Provinsi Lampung,” ungkapnya.
Rio berharap pemerintah dapat segera mewujudkan Perda ini.
“Untuk dunia peternak di Provinsi Lampung dapat lebih nyaman dalam usaha dan lebih sejahtera,” sebutnya.
Rio memaparkan berdasarkan data yang diperoleh pasca corona dari DOC (Day Of Chick) yang ada lebih sedikit dari permintaan di pasar.
Diterangkan Rio, dalam hukum ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

“Jika barang sedikit maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan begitu pula sebaliknya.
Tentu saja kondisi ini menimbulkan kejanggalan apakah memang harga pasar seperti itu atau ada oknum oknum yang memainkan harga sehingga perlu ditertibkan,” kata Rio. (yoni)

Berita Terkait

Pj. Sekdaprov Lampung Buka Rakor Satu Data Indonesia 2024

Bandar Lampung (MM) – Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fredy membuka Rapat Koordinasi Satu Data …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *