Ditulis : Hasanuddin Waka
Dalam pengajian sering para Ustadz mengulang-ulang kepada para jamaah untuk menjawab salam, karena sesuai ajaran Islam menyampaikan salam hukumnya sunah namun menjawab salam hukumnya adalah wajib. Beliau juga menghimbau kepada kita untuk memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, dengan harapan mudah-mudahan kita kelak mendapatkan SyafaâatNya dihari kiamat kelak.
Didalam kehidupan bahagia itu tidak memandang orang berpangkat maupun bermartabat, orang miskin atau kaya.
Perlu disyukuri apa yang menjadi nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Maka akan terjalin sikap toleransi antara kawan dan kerabat.
Kita sadari bahwa kehidupan itu banyak lika liku yang dihadapi terutama dalam persahabatan baik dilingkungan maupun dilingkungan antar sahabat diantaranya, kawan satu alumni disekolah.
Sesuai ajaran Islam yang termaktub dalam QS. Ali Imron:159 (dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah SWT (Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertawakal).
Sesuai ajaran Islam hendaknya permaslahan dalam keseharian perlu di sikapi, dengan tidak berjung dendam terutama dengan sahabat, dan kita pun harus bijak dalam menghadapinya, dengan toleransi sesama sahabat.
Untuk itu saya Pribadi Hasanudin Waka berpesan jangan membesar besarkan sesuatu masalah yang bias memecahkan persaudaraan.
Sesuatu yang baik perlu diselesaikan antara sahabat satu dengan yang lain. Apabila tidak ada jalan keluar boleh minta saran kepada orang yang paling dekat dengan kita, seperti orang yang menjadi panutatan dengan kita. Jangan sampai keburukan dibalas dengan keburukan dalam persahabatan perlu dijadikan khusnul khotimah,
Sekali lagi saya berpesan “Hidup Adalah Ketentraman Hati dan Jiwa ” (**)