Bandarlampung ( Mediamerdeka) – Peningkatan jenjang akademik merupakan kebutuhan bagi setiap dosen. Hal ini disampaikan Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Dr. (Can). Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., MSc., dalam Seminar Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen dalam Memperkuat Kualitas Akademik di Aula Lantai III Gedung Alfian Husin, Senin (25/1/2021).
Seminar yang digelar luring dan daring ini menghadirkan pembicara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Prof. Yuliansyah, SE., MSA., Ph.D., Akt., CA., dengan moderator Sekretaris LP4M IIB Darmajaya Dr. Muhammad Said Hasibuan, M.Kom.
Rektor mengatakan acara hari ini semoga dapat membawa keberkahan dari Allah SWT, dan berharap semua dosen dapat memahami apa yang akan disampaikan pemateri. “Banyak pengalaman dari Prof. Yuliansyah dalam meraih guru besar. Diharapkan juga dosen mengejar jenjang akademiknya,” ungkapnya.
Menaikkan jenjang akademik ini, kata dia, bukan merupakan suatu kewajiban tetapi suatu kebutuhan. “Kita berharap juga tahun ini guru besar yang diajukan Darmajaya segera disetujui. Untuk dosen yang lainnya juga dapat meningkatkan jenjang akademiknya dari asisten ahli ke Lektor, Lektor ke Lektor Kepala, dan Lektor Kepala ke Guru Besar,” tuturnya.
Rektor juga memberikan dorongan semangat kepada dosen untuk mengurus jenjang akademik. “Insya Allah akan dimudahkan dengan mengurus secara berjamaah. Dengan berjamaah, semua akan menjadi lebih mudah,” kata dia.
Sementara itu, Prof. Yuliansyah, S.E., Ph.D. Akt., CA mengatakan setiap dosen memiliki dream. “Setiap malam saya membaca dream yang saya tulis sebelum tidur. Dari impian tersebut hingga saya bisa meraih guru besar di usia di bawah 50 tahun,” ungkapnya.
Prof. Yuliansyah–biasa dia disapa–menerangkan bahwa disertasinya dahulu mengenai bisnis strategik. “Dari Lektor juga langsung lompat ke guru besar. Akhirnya berhasil karena izin Allah SWT,” tuturnya.
Ia juga menceritakan dari menulis penelitian dapat berkeliling Indonesia. Menurutnya, terdapat perbedaan dalam profesi dosen dan guru. “Kalau dosen itu banyak menulis, berbeda dengan guru yang mengajar saja. Selagi masih muda kejar jenjang akademik mencapai guru besar. Kalau mau enak dari awal-awal dan bangun strategi untuk mengejar guru besar kita,” bebernya.
Yang paling penting dalam Tridarma Perguruan Tinggi, lanjut dia, selain pengajaran juga penelitian dan pengabdian masyarakat. “Saran saya jadi guru besar jangan sampai di atas 50, tetapi di bawah 50. Karena semakin muda maka energi akan lebih powerfull untuk menulis,” terangnya.
Prof. Yuliansyah menambahkan LLDikti Wilayah II Sumbagsel juga akan melakukan pendampingan untuk menggenjot peningkatan jenjang akademik. “Kita akan lakukan pendampingan dua kali. Untuk yang pertemuan kedua nanti akan mengecek kembali sebelum submit. Hari pertama mengecek kelengkapan berkasnya,” pungkasnya. (**)