Pali,-Meski kurang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), tak menyurutkan Ikatan Pelaku Seni (IPS) PALI menggebrak gelaran diskusi panel yang akan menghadirkan stake holder yang membidangi seni dan kebudayaan pada Hari Sabtu (24/8/2019) besok.
Gelaran acara Diskusi Panel ini merupakan rangkaian acara ikut memeriahkan HUT RI ke 74 sebagai malam puncak Pemberian Apresiasi Karya Musik Akustik seniman di PALI yang diadakan di Bintang Cafe mulai pukul 08.00 WIB.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Nanang Paulus, pemberian apresiasi maupun gelaran diskusi panel ini merupakan bentuk penegasan kiprah atas karya seniman musik di PALI.
“Seniman di PALI khususnya seniman musik tidak punya ruang untuk mengembangkan karya mereka, perhatian pemerintah nyaris tidak untuk itu. Melalui acara ini kami memberikan sinyal bahwa kiprah seniman musik di PALI itu ada, dan karyanya patut dikembangkan dan mendapat apresiasi,” ungkap Nanang disela persiapan acara.
Ditempat terpisah, Hengky Yohanes, salah satu komite dalam kepengurusan Dewan Kesenian dan Kebudayaan PALI (DKP) yang sempat dimintai komentarnya terkait kurangnya perhatian pemerintah mengatakan, sebetulnya pemerintah sudah membuka ruang untuk pembinaan seniman dan budayawan di PALI dengan membentuk DKP lima tahun silam.
“Namun keberadaan DKP sendiri staknansi sejak awal 2015 karena terjadi konflik internal yang hingga saat belum kelar,” terang Hengky yang juga menjelaskan bahwa dirinya telah mengkordinasikan ke pihak terkait ihwal telah habisnya masa bakti kepengurusan DKP periode 2014-2019.
Hengky juga berharap instansi terkait dapat segera memfasilitasi Musyawarah Seniman Daerah (Musenda) agar DKP sebagai lembaga pemerintah non struktural dapat kembali menjalankan fungsinya sebagaiana Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 5A tahun 1994.
“Saya sudah berinisiatif menyurati DPRD dan Dinas Pariwisata Kebudayaan PALI memberitahukan bahwa masa bakti pengurus DKP telah berakhir sejak April 2019, dan dalam surat tersebut Saya telah menyampaikan permohonan untuk dapat difasilitasinya Musenda 2019” imbuh Hengky.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD PALI, Irwan, ST. Saat dikonfirmasi diruang kerjanya beberapa waktu lalu berjanji akan segera berkordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan PALI untuk dapat memfasilitasi Musenda tersebut.
“Komisi III sebagai mitra Pemerintah yang salah satunya membidangi Pariwisata dan Kebudayaan telah mengkordinasikan perihal Musenda tersebut untuk dapat dilaksanakan pada tahun ini juga mengingat masa bakti kepengurusan DKP telah berakhir lama,” terang Irwan.
Irwan juga sependapat jika seniman dan budayawan di PALI diberi ruang dan pembinaan terhadap aktifitas dan karya-karyanya, maka peradaban seni dan budaya dapat menjadi alat penyeimbang dan proteksi dari arus deras dampak negatif modernisasi.
Nampak semangat terpancar dari raut wajah Irwan, dirinya siap membawa aspirasi usulan para pekerja seni yang menyambangi kediamannya beberapa waktu lalu terhadap gagasan dibangunnya Gedung Kesenian PALI. (Red)