Oleh : Ustadz Ismail Chan, S.Sos. MM
Dalam hidup ini, orang cenderung mengejar ambisi. Sampai-sampai, mereka melupakan satu hal terpenting dalam hidup: kebahagiaan.
Kita terlalu berfokus mengejar uang, status sosial, hingga mengoleksi barang-barang mewah.
Sayangnya, semua itu tidak memberikan kebahagiaan dalam hidup kita. Uang yang berlimpah atau deretan mobil mahal di garasi akan mengalihkan perhatian kita dari kebahagiaan.
Makanya jangan heran, banyak orang yang tampaknya sukses di luar sana justru gagal dalam hubungan asmara, kecanduan obat-obatan terlarang, bahkan sampai menjalani terapi. Karenanya, lupakan sejenak ambisi duniawi kita dan cobalah menemukan kebahagiaan dengan enam cara ini:
Menerima bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini Setiap individu memiliki keunikan masing-masing, dan satu orang dengan orang yang lain berusaha sebaik mungkin sesuai kemampuan mereka.
Saat kita berada dalam kondisi terbaik, kita rasanya dapat melakukan apa pun. Namun ketika kondisi kita tidak optimal, terimalah itu. Semua orang pastinya pernah membuat kesalahan, jadi berhentilah menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Cobalah melihat kegagalan dan kesalahan kita sebagai pengalaman untuk membantu kita tumbuh dan menjadi orang yang lebih baik.
Menerima fakta bahwa tidak ada yang sempurna merupakan pola pikir yang merangkul pertumbuhan melalui kebahagiaan dalam proses belajar, dan ini bisa menuntun kita lebih baik dalam setiap aspek kehidupan. Baca juga: Menerima Kekurangan, Cara
Terhindar Dari Toxic Positivity
Di saat kita merasa terhubung dengan orang lain, kita menjadi lebih sehat, lebih sukses, dan lebih bahagia. Lalu apa lagi yang ditunggu?
Hubungi orang-orang terdekat dan terkasih, meskipun kita sedang sibuk. Tak ada salahnya sekadar mengirimkan pesan singkat atau menelepon kerabat untuk memberitahu bahwa kita memikirkan mereka. Atau, buatlah jadwal bertemu seseorang untuk bersantai di kedai kopi atau berjalan-jalan di kompleks perumahan.
Hubungan sosial yang menyenangkan dan saling mendukung akan membuat kita merasa bahagia.
Berhenti menghakimi diri sendiri orang lain Televisi dan medsos seolah menggurui bagaimana kita seharusnya berpenampilan, bersikap, atau menjalani hidup. Perlu digarisbawahi, setiap individu berhak untuk menjadi dirinya sendiri sesuai keinginan. Berhenti membandingkan diri kita yang sempurna dengan “kesempurnaan” yang orang lain bagikan di medsos.
Apabila kita berhenti menilai diri sendiri, niscaya kita juga akan berhenti menilai orang lain.
Tidak berpikir negatif Diri kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir negatif, pandangan kita akan mencerminkan hal itu. Sebaliknya, ketika kita memilih untuk berpikir positif, maka segala di sekitar kita juga terasa positif.
Awali hari dengan mengucapkan tiga afirmasi kebahagiaan untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Misalnya, katakan dalam hati (atau secara lantang) kalimat seperti “saya orang yang bahagia”,
“Saya menikmati hidup saya”, atau “hidup ini adalah hidup yang baik”. kalimat tersebut setidaknya sekali sehari bisa berdampak positif bagi hidup kita kelak. “(**)