Bandarlampung,-Ketua Komisi II DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi temui mahasiswa sebelum kericuhan saat demo menolak UU Cipta Kerja, Rabu (7/10). Sekitar satu jam, Wahrul berada di mobil komando.
Meski sudah berada di tengah ribuan massa, namun mahasiswa tidak memberikan kesempatan Wahrul untuk berbicara sebagai wakil rakyat.
Wahrul justru disandera. Dia dijadikan jaminan supaya Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay turun dari gedung dewan dan menemui massa.
“Kami jadikan ketua Komisi II sebagai jaminan. Kami menginginkan ketua DPRD yang turun menemui kami. Bukan anggotanya,” kata orator yang berada di mobil komando mahasiswa.
Amarah mahasiswa memuncak karena ketua dewan tak kunjung keluar dari gedung dewan. Mahasiswa mulai melempari batu dan botol ke arah gedung dewan.
Kericuhan terjadi. Kaca depan gedung yang berada di kompleks perkantoran Pemprov Lampung menjadi sasaran. Polisi kemudian menembakkan gas air mata. (red)