Bandarlampung (Mediamerdeka.co)– Inspeksi dadakan Komisi V DPRD Lampung ke RSUD Abdul Moeloek, beberapa waktu lalu, sepertinya masih belum memberikan dampak yang baik bagi pelayanan di rumah sakit plat merah milik Pemerintah Provinsi Lampung.
Pasalnya, dugaan penelantaran pasien hingga berujung kematian yang terjadi di rumah sakit tersebut kembali menambah daftar panjang kelalaian dalam pelayanan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Hal itu dialami oleh pasien BPJS Kelas III, mendiang Muhammad Rezki Mediansori, warga Palas Pasemah, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin (10/2) kemarin, yang menjadi viral akibat video amatir di muat di akun media sosial.
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, mengatakan dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya berencana untuk memanggil pihak-terkait, seperti dokter yang menangani, direktur pelayanan, pihak BPJS dan juga keluarga pasien.
“Nantinya kita bisa segera mengetahui seperti apa kronologis kejadian yang telah terjadi sebenarnya,” jelas Yanuar, Selasa (11/2).
Sementara itu, anggota Komisi V DPRD Lampung, Aprilliati, menyayangkan atas kejadian tersebut dan turut prihatin kepada keluarga pasien.
“Padahal baru satu minggu yang lalu kami dari komisi V melakukan inspeksi dadakan ke rumah sakit tersebut yang terlihat semuanya baik,” tukasnya.
Terpisah, Direktur Pelayanan RSUD Abdul Moeloek, dr. Pad Dilangga, membantah terkait kelalaian pelayanan yang telah menelantar kan pasien hingga berujung kematian tersebut.
“Pihak kami telah menjalani prosedur dengan benar dan pelayanan yang baik terhadap pasien itu,” kata Dilangga.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo, telah melakukan inspeksi mendadak di rumah sakit tersebut beberapa waktu lalu untuk memastikan tentang pemanfaatan dan pelayanan BPJS kesehatan yang diterima oleh para pasien berjalan dengan baik dan benar.(adv)