Warning: getimagesize(https://mediamerdeka.co/wp-content/uploads/2018/07/20180706_084455.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u711060917/domains/mediamerdeka.co/public_html/wp-content/plugins/easy-social-share-buttons3/lib/modules/social-share-optimization/class-opengraph.php on line 601

Korban Keracunan di Candipuro Mencapai 424 Orang

Loading

Lamsel,mediamerdeka.co – Total jumlah warga keracunan hidangan hajatan pernikahan di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro Lampung Selatan mencapai 424 orang. Catatan Dinas Kesehatan dan Uspika Kecamatan Candipuro, korban yang mengalami diare karena keracunan berjumlah 331 orang. Sementara pada Kamis (5/7/2018) datang pasien baru sebanyak 93 orang.

Salah satu korban Fadilah Umar menyebut, setelah mengkonsumsi hidangan pada Selasa (3/7/2018) Dia belum merasakan mual dan diare. Namun pada Kamis (5/7/2018) baru merasakan mual dan pusing sehingga melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Candipuro. “Saya mendapat infus dan untungnya tidak sampai diare sehingga tidak harus menjalani rawat inap karena diberi obat oleh dokter,” terang Fadilah Umar usai mendapakan perawatan di Puskesmas Candipuro, Jumat (6/7/2018).

Kasubag TU UPT Puskesmas Candipuro Sholatan membenarkan adanya penambahan jumlah pasien diare terindikasi keracunan. Pada awalnya di Rabu (4/7/2018) jumlah pasien yang datang 139 orang. Dan hingga Jumat (6/7/2018) jumlahnya mencapai 424 orang. Sebagian pasien disebutnya harus menjalani rawat inap sebagian rawat jalan.

Sholatan,Kasubag TU Puskesmas Candipuro Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]

“Kondisi setiap pasien berbeda sehingga perlu penanganan lanjutan harus dirawat di Puskesmas Candipuro, dirujuk ke Puskesmas Sidomulyo dan rumah sakit Kalianda namun sebagian membaik boleh pulang,” terang Sholatan.

Sholatan menyebut, penanganan kasus keracuan tersebut digratiskan sesuai instruksi Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan. Diharapkan jumlah pasien tidak akan bertambah karena lagi.  Terkait sampel sisa makanan di lokasi hajatan, Sholatan menyebut uji laboratorium tengah dilakukan di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Bandarlampung.

Hasil laboratorium masih dalam proses dan belum bisa disimbulkan penyebab berasal dari makanan atau hal lain. Fokus penanganan pasien keracunan disebutnya telah diprioritaskan berkoordinasi dengan aparat desa, kecamatan dan instansi terkait.

Berita Terkait

Pemprov Lampung Dorong Kolaborasi Dunia Usaha dan Masyarakat melalui Perda CSR

Bandar Lampung (MM) — Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto membuka Rapat Koordinasi Forum Tanggung …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *