Bandarlampung,mediamerdeka.co- Derasnya arus pembangunan di Kota Bandar Lampung, tidak serta merta membuat masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan, merasakan dampak positif.
Pasalnya, dampak pembangunan seperti flyover hingga mudahnya izin yang diberikan kepada para pengembang perumahan untuk membangun diatas lahan persawahan. Membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) hingga roda perekonomian para petani di kota ikut menyempit.
Hal itu terungkap, saat pertemuan warga Kampung Sinar Harapan, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, dengan calon Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Senin (2/4).
Salah satu warga Kampung Sinar Harapan, yang juga ketua Kelompok Tani Sidomakmur, Kampung Sinar Harapan, Sutrisno, berharap kepada Ridho Ficardo, agar ada peraturan daerah (perda) yang bisa mengatur para pengembang perumahan untuk tidak membuat perumahan di atas lahan persawahan.
“Jika terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan lahan sawah di Kota Bandar Lampung akan habis. Bagaimana dengan perekonomian kami,” harap Sutrisno, kepada Ridho.
Menanggapi hal itu, Ridho menjelaskan, perihal perda membutuhkan persetujuan dari DPRD yang prosesnya akan sedikit panjang. Namun, jika itu masuk dalam peraturan gubernur (Pergub) akan langsung direalisasikan.
“Insya Allah, ini bisa kita urus, supaya lancar. Karena menyangkut dua program strategis yang ada di Provinsi Lampung,” kata Ridho, disambut dengan yel-yel lanjutkan dari warga setempat.
Selain daripada itu, kata calon gubernur Nomor Urut 1 ini, perihal permintaan warga terkait pembentukan desa agro wisata yang ada di Kampung Sinar Harapan, dan sudah berjalan saat ini, juga ikut ditata dalam kepemimpinannya kedepan. Pasalnya, program strategis Lampung adalah masalah pertanian dan pariwisata.
“Desa Agro Widya Wisata, di Kampung Sinar Harapan sudah 70 persen berjalan. Hasil dari CSR PLN dan bekerjasama dengan UBL. Sangat bagus untuk wisata dimana ditengah kota masih ada sawah atau perkampungan. Nanti kita bersama yang merapihkan ini,” ujar Ridho.
Ditempat yang sama, Ketua KWT (Kelompok Wanita Tani) Sidomakmur, Ibu Jami, berterimakasih kepada M Ridho Ficardo, yang telah memberikan bantuan sumur bor.
“Sebelum ada sumur bor harus milih dulu, untuk nyiram tanaman atau bilas pakaian, alhamdulillah sekarang bisa keduanya. Kami juga meminta kalau bisa jalan kampung yang menuju lahan persawahan diperbaiki,” harap Ibu Jami.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Ibu Khotimah (50), menurutnya, di era kepemimpinan Ridho Bachtiar, pertanian di Lampung lebih maju.
“Desa kami sering mendapatkan bantuan mulai dari sumur bor hingga alat pertanian. Kemarin saya juga menengok kerbat di Bangka, dan bandar udaranya sangat bagus sekali, jauh berbeda dari sebelumnya. Kami berharap ada sedikit perbaikan jalan di kampung kami yang masih rusak, semoga Pak Ridho bisa membantu memperbaiki,” harap Khotimah.
“Alhamdulillah, bila sumur bor bermanfaat untuk masyarakat,” timpal Ridho.
Ridho juga menerangkan, untuk program jalan usaha tani, silahkan diajukan permohonan perbaikan jalan usaha tani kepada dirinya. “Bikin surat tulis jumlah luas lahannya, berapa jumlah hasil panennya, nanti kita perbaiki. Kalau permintaannya jalan kampung atau jalan desa maka itu kewenanganan ada di kabupaten/kota,” jelas Ridho.
Diketahui, dalam pertemuan dengan warga Kecamatan Rajabasa, M Ridho Ficardo turut makan bakso bersama hasil olahan dari KWT Sidomakmur, hingga meladeni warga untuk berfoto bersama.(red)