Lampung Selatan, Mediamerdeka.co – Seno Aji yang dilaporkan ke Polisi diduga melakukan pelecehan topi adat Lampung telah meminta maaf secara terbuka kepada Marga Saibatin Way Handak, tokoh-tokoh adat dari sejumlah daerah dalam sebuah acara Adat di Gedung Agung Marga Raja Basa Lampung Selatan, Rabu (21/11/2018).
Selain Marga Saibatin Way Handak, acara permohonan maaf Seno Aji ini, juga dihadiri oleh Kerajaan Adat Lampung Skala Brak, diwakili Gusti Batin dr. Widyamoko Kurniawan, Sp.B, Panglima Redaksi Dr. Iskandar Zulkarnain, Kapolres Lampung Selatan AKBP M. Sarhan, Kasdim Lamsel, Wakil dari Kejari Kalianda, Camat Rajabasa dan sejumlah perwakilan adat dari Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Tengah, Pringsewu, Way Kanan dan sejumlah daerahnlainnya.
Di depan tokoh Saibatin Marga Way Handak dan tokoh adat lain serta anggota Forkopimda, Seno Aji menyampaikan permohonan dan permintaan maaf. “Niat dari lubuk hati yang paling dalam, baik salah yang disengaja maupun tidak sengaja, saya mohon maaf yang sedalam-dalam kepada ketua-ketua adat Saibatin lima Marga Way Handak dan para penyeimbang adat lainnya. Saya mohon agar permintaan maaf ini dapat diterima,” ujar Seno.
Seno mengatakan, sebagai masyarakat yang dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga guru di Lampung Tengah, ia merasa sengat senang bisa bertemu dan silaturrahmi dengan para tokoh adat dan penyeimbang adat. Dengan demikian, ia merasa tergugah untuk belajar lebih banyak lagi tentang adat dan budaya Lampung. Terlebih dirinya telah diterima sebagai bagian dari keluarga besar Adat Sai Batin Marga Way Handak, maka dengan silaturrahmi ini akan menambah hubungan yang arat bagi dirinya.
Ditanya soal pengaduan tokoh adat, Seno menyerahkan proses tersebut kepada para penyeimbang adat. Karena ia sekarang sudah menjadi bagian keluarga adat Saibatin.
Sementara itu, Panglima Alip Jaya mewakili Panglima, Bahatur dan Hulu Balang mengatakan, prosesi adat, nganta salah Seno Aji kepada lima adat Maega Saibatin Way Handak, perlu dimaafkan. Ia merasa senang Seno Aji bisa bersilaturrahmi meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan, karena itu kami memaafkan.
Panglima Alip Jaya mewakili Laskar Adat Skala Brak, sangat bangga dengan acara ini. Karena dibalik ini semua ada hikmatnya. Ia mengatakan, Seno Aji untuk ketiga kalinya mengatak salah. Proses nganta salah kepada lima adat Saibatin, dapat membawa manfaat bagi semua pemangku adat.
Menurut Alip Jaya topi adat yang dipersoalkan Seno sehingga masuk ke ranah hukum, memang sederhana tapi banyak makna. Karena topi adat itu, banyak makna, simbul kesetiaan, kecerdasan dan kepercayaan.
“Kita ambil hikmahnya, yang tadinya belum mengerti menjadi mengerti,” ujar Alip Jaya.
“Selaku Laskar Adat kami menerima permintaan maaf Seno Aji. Semua lembaga Adat akan memaafkan,” kata Alip Jaya.
Ia juga bangga bahwa simbul Adat Hanuang Bani digunakan oleh anggota Dewan Lamsel, Kapolres dan kegiatan pemerintahan. (*)