Menggala (MM)- Antusias dan semangat berbagi pengetahuan memenuhi kantor Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Menggala, Para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Lampung menggelar inisiatif yang inovatif guna meningkatkan keberlanjutan pertanian. yang berlangsung, Rabu (24/01/2024).
Mereka fokus pada pemanfaatan limbah pertanian, khususnya batang singkong, untuk dijadikan produk bernilai tambah seperti pupuk organik dan pakan ternak.
Acara juga melibatkan 40 petani di Kecamatan Menggala, tetapi juga mendapatkan dukungan luar biasa, dengan hadirnya, para Dosen Universitas Lampung yang diantaranya, Bapak Dr. ir. Sandi Asmara, M.Si sebagai tenaga ahli dalam kegiatan ini dan Bapak Drs. Dadang Karya Bhakti, M.M sebagai Dosen Pendamping Lapangan KKN Universitas Lampung Kec. Menggala.
Camat Kecamatan Menggala, Sofyanto, SH., MH., dalam pemaparannya, menyatakan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan inovasi yang berdampak positif.
“Mahasiswa KKN memiliki peran strategis dalam menerapkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat. Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana akademisi dan mahasiswa dapat bersinergi dengan masyarakat untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan,” ujar Camat Menggala, Sofyanto, SH., MH.,
Pelatihan ini dipandu oleh tim tenaga ahli dari Universitas Lampung yang telah melakukan riset dan persiapan matang. Mereka membagikan informasi tentang langkah-langkah praktis dalam mengubah limbah batang singkong menjadi pupuk organik yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah khususnya jagung dan singkong dan mengubah limbah batang singkong menjadi pakan ternak sapi dan kambing.
Sesi praktik langsung memungkinkan para petani untuk merasakan sendiri proses pembuatan pupuk organik. Tanya jawab yang interaktif membuat suasana semakin hidup, dan para petani menyambut baik inovasi ini dengan antusiasme tinggi.
Kegiatan pelatihan ini menuai tanggapan sangat positif dari para petani. “Kegiatan ini sungguh memberikan inspirasi baru bagi kami para petani. Sekarang kami tahu cara membuat pupuk organik dari batang singkong yang selama ini hanya dibuang. Ini tidak hanya menghemat biaya pupuk, tetapi juga mendukung pertanian organik dan ramah lingkungan .Semoga kegiatan semacam ini terus diadakan.” Abdurrahman DN (Ketua Kelompok Tani Kamp. Tiuh Tohou)
Dengan antusiasme dan tanggapan positif dari para petani, terlihat bahwa program pelatihan ini telah berhasil membuka wawasan dan memberikan solusi praktis untuk meningkatkan pariwisata pertanian di Kecamatan Menggala. Kolaborasi antara mahasiswa, pakar pertanian, dan petani lokal membawa dampak positif yang signifikan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menciptakan koneksi positif antara mahasiswa, akademisi, dan petani setempat. Semangat kolaboratif ini menjadi modal berharga untuk terus mengembangkan solusi-solusi kreatif yang mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan. (dd)