Bandarlampung, (Mediamerdeka.co)- Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila), Prof. Irwan Sukri Banuwa serta beberapa mahasiswanya turut menghadiri kegiatan Seminar Perkebunan yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung, Senin (18-11-2019).
Dalam sesi tanya-jawab, Prof. Irwan Sukri Banuwa memberi beberapa masukan, dalam rangka mendorong terwujudnya program Petani Berjaya, gagasan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
“Kami di Unila terus berusaha meningkatkan hasil perkebunan kopi dan lada. Apalagi saat ini produktifitas kopi dan lada di Lampung sedang menurun,” kata Irwan.
Namun berdasarkan hasil riset Fakultas Pertanian Unila, ada beberapa komponen yang bisa dijadikan rujukan, guna mencapai tingkat produktivitas pertanian yang tinggi.
“Dari data kami, produktifitas kopi dan lada masih bisa ditingkatkan, dengan beberapa program yang dapat mengatasi permasalahan perkebunan,” jelasnya.
Masalah tersebut mulai dari penyakit atau hama yang menyerang tanaman, ketersediaan bibit unggul, hingga pengetahuan petani.
“Solusi utama untuk meningkatkan produktivitas perkebunan adalah ketersediaan pupuk,” ujarnya.
Menurut dia, pupuk yang baik bisa merangsang produktivitas hasil perkebunan. Selain itu, pupuk juga menjadi obat bagi tanaman yang terserang penyakit.
“Penyakit yang dominan adalah phytophthora. Terkadang tanaman sehat mendadak busuk karena penyakit ini,” ungkapnya.
Dia berharap, program kartu petani berjaya yang digulirkan Gubernur Arinal menjadi solusi bagi petani, khususnya untuk ketersediaan pupuk.
“Kartu petani berjaya ini akan sakti jika dapat memberikan akses harga pupuk terjangkau bagi para petani,” ungkapnya.
Jika pemberian pupuk terhadap tanaman, khususnya kopi dan lada di Lampung sudah baik, Irwan meyakini produktivitasnya pun akan membaik.
“Sekarang rata-rata produksi kita 0,74 ton per hektare. Memang agak berat. Tapi kalau kita hitung, dengan kondisi optimal target Pak Gubernur 4 ton per hektare bisa saja terwujud,” harapannya.
Irwan berharap Pemerintah Provinsi Lampung benar-benar melibatkan Unila untuk bersama-sama mewujudkan visi Petani Lampung Berjaya.
Bahkan, Irwan menyatakan siap berkoordinasi dengan Ketua Tim Program Kartu Petani Berjaya Prof. Yusuf S. Barusman.
Di sesi tanya-jawab juga, Sara Deka, mahasiswi Fakultas Pertanian Unila menegaskan siap turun ke lapangan. Dalam rangka mewujudkan program Petani Lampung Berjaya.
“Kenapa selama ini mahasiswa tidak dilibatkan. Padahal kami, khususnya Pertanian Unila konsen di bidang ini,” ungkapnya.
Menurut dia, para mahasiswa mengerti banyak persoalan pertanian di masyarakat. Sebab mereka sering melakukan riset bersama petani. Dia pun menyarankan agar diadakan duta kopi. Sehingga lebih menunjang, sektor pemasaran kopi yang kini sedangkan digaungkan pemerintah provinsi setempat.(acw/rel)