MediaMerdeka Demokrasi Dalam Pemberitaan
Pesawaran ( Mediamerdeka.co)–Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Ahmad Yani Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, Selasa (15/9/202) sekitar pukul 14.30 WIB.
Kecelakaan melibatkan mobil mini bus Daihatsu Terios warna putih BE 1040 RZ dan sepeda motor Honda CB150 berplat BE 4253 RO.
Mobil Daihatsu Terios tersebut dikemudikan Kepala Sub Bagian Protokol Pemkab Pesawaran Aep Alamsyah. Sedangkan pengedara sepeda motor bernama Elfan Junaidi warga Desa Teba Jawa, Kecamatan Kedondong.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Pengendara sepeda motor yang luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek, Bandarlampung untuk mendapatkan perawatan.
Anggota Satlantas Polres Pesawaran mengatakan, kecalakaan terjadi saat, sepeda motor melaju dari arah Bandar lampung menuju Pringsewu. Pengendara sepeda motor hendak mendahului mobil jenis minibus yang berada di depanya dan mengambil jalur sebelah kanan. Saat bersamaan datang mobil Daihatsu Terios dari arah berlawanan. Jarak yang sudah dekat membuat pengendara sepeda motor tidak bisa menghindar dan menyerempret bagian samping mobil, lalu terjatuh ke kanan jalan masuk ke bawah kolong kendaraan Daihatsu Terios.
Aan saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan, sepeda motor tersebut sempat menyenggol mobil roda empat jenis kijang yang hendak di dahuluinya, “Iya bang, saya lihat motor agak ngebut hendak mendahului mobil kijang, tapi mobil kijang yang akan disalip membuka jalan agak kekanan karena ada mobil yang sedang berhenti dipinggir jalan. Jadi sempat menyenggol mobil kijang lalu hilang kendali dan jatuh kemudian jarak yang dekat dengan mobil terios. Jadi mobik terios tidak bisa menghindarinya,” kata Aan.
Hal senada disampaikan Yuni penumpang mobil Daihatsu Terios. “Motor jalan dari arah Bandarlampung menuju Pesawaran, lalu saya lihat dia menyenggol mobil lalu jatuh. Mas Aep (pengemudi mobil) mengindar dengan membuang kemudi ke kiri namun karena jarak terlalu dekat sehingga motor masih mengenai mobil kami”, terang yuni. (**)
