BandarLampung,mediamerdeka.co- Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Diponegoro (Undip) kunjungi Universitas Bandar Lampung (UBL) untuk belajar dan melihat langsung bagaimana sistem pengelolaan aset kampus. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini mengunjungi dua tempat sekaligus yaitu Kampus Drs. H. R.M. Barusman (S1) dan Kampus Dra. Hj. Sri Hayati Barusman (S2) UBL, Ju’mat (10/08/2018).
Rektor UBL yang diwakili Wakil Rektor I Dr. Hery Riyanto, MT, Wakil Rektor II Drs. Harpain, MA dan Kepala Biro Administrasi Umum (BAU) Siti Rahmawati, SE menerima kunjungan lima orang yang hadir mewakili WMA Undip, antara lain Wakil Ketua Prof. Dr. Esmi Warassih Pudjirahayu, S.H., M.H., Sekretaris Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudono, M.S., Ketua Komite Audit Drs. H. Tarmizi Achmad, M.B.A, Ph.D, Akt. CPA., CA., Direktur Bisnis dan Usaha Komersil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip Dr. Nonik. “Ini merupakan sebuah penghargaan dan kehormatan bagi UBL dimana sebuah universitas negeri besar datang khusus untuk berkunjung ke kampus kami, yang menurut mereka UBL merupakan sebuah perguruan tinggi swasta yang sudah sangat berhasil dalam mengelola asetnya. Alasan ini yang menjadikan UBL sebagai objek kunjungan mereka. Rombongan WMA Undip ini tidak hanya berkunjung ke UBL mereka juga mengunjungi beberapa perguruan tinggi di Jepang untuk belajar bagaimana mengelola asset,” ujar Harpain.
Sementara itu Ketua Komite Audit Drs. H. Tarmizi Achmad, M.B.A, Ph.D, Akt. CPA., CA. mewakili WMA Undip mengatakan kesan pertama yang ditunjukkan saat datang ke UBL adalah kampus yang damai dan tentram “Ada yang unik sebenarnya saya lihat, saya sudah mengunjungi banyak tempat dan baru saja pulang dari Jepang. Hal pertama yang saya lihat di UBL adalah adanya suasana sejuk sehingga begitu memasuki UBL terasa tentram. Hal ke dua, UBL adalah kampus yang sangat bersih dan juga keramahtamahan staf yang sangat luar biasa. Saya kira hal tersebut tidak mudah diciptakan dalam waktu yang singkat, butuh waktu yang lama karena ini menyangkut sikap dan prilaku orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. UBL berhasil dalam membentuk sikap dan perilaku menjadi budaya kampus yang kondusif dan sangat luar biasa. Kebersihan seperti ini yang juga kami temui pada kampus-kampus di Jepang” ungkap Tarmizi.(red)