Bandar Lampung (MM)— Pemerintah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zainal Abidin, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (03/12/2024).
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyebutkan daya beli masyarakat secara nasional dinilai cukup baik yakni dalam kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,65% yang berbeda dengan bulan Oktober lalu yakni 0,94%. Disebutkan juga dalam kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang naik per bulan November di angka 0,78% dari -0,59% di bulan Oktober lalu yang dinilai dipengaruhi Pilkada. Adapun angka inflasi nasional November 2024 sebesar 1,55% (yoy) dan 0,30% (mtm).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan bahwa secara nasional, harga bawang merah meningkat mencapai 24,87% dibanding November 2024. Sedangkan tomat pada angka 58,88%, daging ayam ras 2,03%, dan minyak goreng 2,17%. Selain kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mendorong inflasi di bulan November 2024, terdapat kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang memiliki angka inflasi terbesar kedua dan menyumbang sebesar 0,04%.
Pudji menyampaikan terkait beras yang mengalami deflasi di bulan November sebesar 0,45% dengan andil deflasi nasional sebesar 0,02% di 26 provinsi. Perkembangan harga beras atau gabah, baik Gabah Kering Panen (GKP) atau Gabah Kering Giling (GKG), mengalami penurunan yoy atau mtm, GKP mtm sebesar -1,86% dan GKG mtm sebesar -1,48%.
Sedangkan IPH di minggu ke-4 November 2024 secara nasional dialami oleh 10 kabupaten / kota dengan IPH tertinggi, dan 10 kabupaten/kota dengan IPH terendah. Komoditas yang memiliki andil dalam angka kenaikan angka IPH yakni daging ayam ras dan bawang merah, baik di pulau Jawa, Sumatera, maupun di luar pulau Jawa dan Sumatera.
Kemudian, Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas, Yusra Egayanti menyampaikan, aksi dan strategi Bapanas dalam rangka mengendalikan inflasi nasional, komoditas dibawah HAP/HPP yang mengalami kenaikan dari minggu sebelumnya adalah cabai rawit merah sebesar 4,17% dan bawang merah sebesar 3,70%.
Aksi Bapanas dalam menjaga inflasi dan HBKN Nataru 2024/2025 diantaranya optimalisasi penyaluran beras SPHP terutama wilayah dengan harga masih tinggi, fasilitasi distribusi pangan, dan kios pangan dengan total 444 kios yang tersebar pada 30 provinsi. Yusra juga menyebutkan stok beras bulog per 29 November 2024 sebanyak 1,98 juta ton.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Surat Edaran Bersama (SEB) 4 Menteri (Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Menteri Desa dan Pembangunan Tertinggal) terkait Penguatan Tata Kelola Penempatan dan Perlindungan Migran Indonesia, yang menegaskan adanya pembagian tugas dan tanggungjawab Pemerintah, Pemerintah Daerah, sampai dengan Pemerintah Desa terkait Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).