Bandarlampung,mediamerdeka.co–Pemerintah Provinsi Lampung meraih sejumlah pencapaian pembangunan yang membanggakan. Bahkan, dalam berbagai aspek lebih unggul di bandingkan nasional. Hal tersebut disampaikan Komandan Lanal Lampung, Kelik Haryadi saat membacakan sambutan Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno dalam Upacara Gabungan Forkopimda Provinsi Lampung, di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (17/4/2018).
Sejumlah pencapaian itu, menurut Kelik, pada akhir tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Lampung tercatat 5,17 persen, lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,07 persen. Lalu, Inflasi Lampung terkendali pada tingkat 3,02 persen dan lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 3,61 persen.
Begitu juga dengan Pengangguran Terbuka pada level 4,3 persen dan lebih rendah dari Tingkat Pengangguran Nasional yang sebesar 5,5 persen. “Data-data capaian pembangunan menunjukkan, terdapat beberapa indikator makro pembangunan Provinsi Lampung yang telah menunjukkan perbaikan dan hasil yang cukup membanggakan, baik pada skala regional pulau Sumatera maupun skala nasional,” ujar Kelik Haryadi.
Tidak hanya itu, ketimpangan antar kelompok pendapatan atau Indeks Gini tercatat 0,33 yang berarti lebih baik dari ketimpangan di tingkat nasional yang sebesar 0,39. Daya saing Provinsi Lampung di tingkat nasional juga terus membaik, dari posisi 25 di tahun 2015 naik menjadi posisi 11 di tahun penilaian 2018. “Jumlah desa tertinggal di Provinsi Lampung juga terus berkurang, dari 380 desa tertinggal di tahun 2014 menjadi 119 desa di tahun 2017. Lalu, Tingkat kemantapan jalan provinsi, naik dari 62 persen di tahun 2014 menjadi 77,04 persen di tahun 2017,” ucap Kelik.
Menurut Komandan Lanal Lampung ini, tingkat Kemiskinan di Provinsi Lampung juga turun dari 14,35 persen di awal tahun 2015 menjadi 13,04 persen di akhir tahun 2017. Demikian pula, nilai IPM naik dari 66,42 di tahun 2014 menjadi 67,65 di tahun 2016. “Meskipun sudah mengalami perbaikan dan kemajuan di berbagai bidang, namun tantangan pembangunan terkait kemiskinan, keterbatasan peluang kerja, sumber daya manusia yang kurang bersaing, keterbatasan sarana prasarana dasar wilayah, dan ancaman kerusakan lingkungan masih menjadi permasalahan dan tantangan bagi kita semua, sehingga perlu kerjasama antar instansi dan Forkopimda,” katanya.
Kelik menuturkan, salah satu bentuk dukungan dan kerjasama Anggota Forkopimda Provinsi Lampung yakni melalui Pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) Lampung yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satunya melalui Operasi Bhakti TNI AL, yang dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Utara. “Operasi Bhakti TNI AL merupakan perwujudan Dharma Bakti TNI sebagai alat pertahanan Negara dengan mendayagunakan kemampuan TNI bersama-sama instansi pemerintah terkait dalam upaya menangani permasalahan sosial di daerah dan pemberian bantuan kemanusiaan,” ujarnya.
Operasi Bhakti TNI AL diharapkan mampu mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat sehingga dapat berjalan dengan baik, sukses dan lancar serta menciptakan suasana yang kondusif bagi terwujudnya stabilitas dalam negeri. “Saya mengharapkan dukungan dan kerjasama ini, dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Karena guna melaksanakan percepatan pembangunan, Pemerintah Provinsi Lampung tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan peran aktif seluruh pemangku kepentingan salah satunya Pangkalan TNI Angkatan Laut Lampung, yang tergabung dalam Anggota Fokorpimda Provinsi Lampung,” katanya.
Pada bagian lain, Kelik menyampaikan bahwa pada saat ini, di Teluk Ratai sedang berlangsung pembangunan armada terpadu berbasis sistem senjata armada terpadu. “Pembangunan armada secara tidak langsung akan berdampak meningkatkan perekonomian dan stabilitas keamanan di Lampung. Pembangunan tahap awal tersebut diharapkan akan selesai pada tahun 2019,” pungkasnya. (Humas Prov)