Warning: getimagesize(https://mediamerdeka.co/wp-content/uploads/2019/02/IMG-20190213-WA0023.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u711060917/domains/mediamerdeka.co/public_html/wp-content/plugins/easy-social-share-buttons3/lib/modules/social-share-optimization/class-opengraph.php on line 611

Perampok Dana PKH Ngaku Disuruh Seseorang

Loading

– Kepala Desa (Kades) Mulyosari, mengatakan jika terduga pelaku perampokan dana bantuan Program Keluarga Miskin (PKH) mengaku disuruh seseorang yang merupakan bagian dari pendamping.

Ungkapan ini dikatakan Kades Mulyosari, saat dimintai keterangan melalui seluler terkait hasil rembuk pekon bersama perangkat Desa di kediaman Mala, Ketua Kelompok terduga pelaku.

Dikatakan Kades, Rabu (13/02/2019), bahwa hasil pertemuan dan pengakuan ketua kelompok, perampokan dana warga miskin yang dilakukan, atas perintah seseorang yang nantinya akan dibagi setelah situasi kondusif.

“Dia ngakunya disuruh seseorang bagian dari pendamping, cuma dia tidak menyebutkan siapa yang menyuruh dan mengaku nomor hpnya terhapus,” kata Usuf Kades Mulyosari.

Dia juga, lanjut Kades ini, mengaku akan membagi dana rampokan itu jika kondisinya sudah aman.

“Tadinya dana itu akan dibagi bagi kalau aman. Tapi masalahnya sudah selesai dan dana yang dirampas dikembalikan melalui rt masing masing,” terangnya.

Ketika ditanya langkah selanjutnya, Kades ini mengatakan jika pihaknya akan menyelusuri siapa yang menyuruh untuk merampok dana warga miskin tersebut.

“Kami akan terus menyelidiki siapa yang menyuruhnya. Dan untuk masalah dana yang diambil, sudah dikembalikan,” timpal Usuf Kades Mulyosari.

Berita sebelumnya, setelah melakukan penyelusuran terkait dugaan perampokan massal dana PKH warga miskin, akhirnya terduga pelaku dapat diketahui melalui CCTV di salah satu ATM Malangsari.

Terungkapnya terduga pelaku ini, Senin (11/02/2019), setelah pihak pendamping bersama perwakilan warga, aparat desa dan Koordinator Kecamatan (Korcam) mendatangi Bank BRI guna mengetahui siapa oknum yang telah melakukan penarikan di ATM warga miskin tersebut.

“Kami sudah mengetahui siapa yang melakukan penarikan itu Mas.. kalau dilihat dari CCTV, pelakunya mirip ketua kelompok,” ujar Chandra pendamping.

Chandra juga mengatakan bahwa perampokan dana PKH warga miskin dilakukan di ATM Labinta yang berada di Malangsari dan setelah melakukan, terduganya menyerahkan ke BRILink untuk dilakukan penarikan dan dinagikan ke warga penerima PKH.

“Hasil dari rembuk pekon bersama aparat desa dan penwrima PKH, disimpulkan penyelesaian secara kekeluargaan dan dipercayakan ke RT masing2 terkait berapa dana yang diambil pelaku,” terangnya.

Pada saat pertemuan sebelumnya, ketua kelompok yang juga bagian dari warga miskin penerima bantuan PKH ini, tidak mengaku jika melakukan perampokan dana bantuan tersebut.

Dan setelah masalah ini mencuat, ketua kelompok mengembalikan kartu ATM ke para warganya.

Ketua kelompok ini mengaku jika saat hendak mendapatkan bantuan PKH, kartu ATM milik warga tersebut diserahkan ke pemilik Brilink.

“Atm warga saya serahkan semua ke suhartono brilink agar bisa dilakukan pencairan. Setahu saya hanya sekali dilakukan penarikan di brilink,” sanggah ketua kelompok ini.

Sementara, warga penerima PKH yang tidak puas dengan hasil pertemuan tersebut, membubuhkan tangan tangan bersama agar pelakunya mengembalikan dana serta diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Pokoknya kami minta uang kami kembali dan pelakunya dihukum agar mendapat efek jera serta contoh bagi yang berniat sama,” pinta warga yang telah tanda tangan tersebut seraya mengatakan jika mereka tidak mempermasalahkan pemotongan dana oleh ketua kelompok tersebut.

Informasi yang beredar, jika setiap tahapan di perangkat desa hingga pihak terkait penyaluran dana PKH, menerima buah tangan dari pencurian massal tersebut.

Sekedar diketahui, kasus ini mencuat berawal dari keluhan warga miskin penerima PKH terkait pemotongan dana mereka oleh ketua kelompok yang akhirnya terkuak pula adanya pencurian dana yang dilakukan melalui ATM mereka.

Yang membuat warga miskin ini resah dan kesal, disebabkan adanya ancaman dan intimidasi dari pihak pemberi bantuan PKH agar masalah tersebut jangan diketahui wartawan karena bantuan bisa dihentikan. (Roni/Red)

Berita Terkait

Bupati Nanang Ingatkan Jangan Melupakan Jasa Guru

Lamsel (MM) – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengajak seluruh masyarakat untuk menghargai dan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *