BANDARLAMPUNG (MM) -Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, Launching Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Gabungan 6 Kabupaten di Provinsi Lampung, bertempat di Gedung Pusiban, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (03/11/2024).
Pj. Gubernur menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ancaman siber di Indonesia, telah menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pada tahun 2023 terjadi lebih dari 1,3 miliar serangan siber di Indonesia, dimana sebagian besar serangan ini menyasar sektor pemerintahan dan layanan publik.
“Salah satu ancaman siber yang semakin marak adalah judi online. Ancaman ini tidak hanya berbahaya bagi finansial masyarakat, tetapi juga berpotensi mengancam integritas, moral masyarakat, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu, Pj. Gubernur juga menyatakan bahwa keamanan siber menjadi salah satu isu yang sangat strategis. Oleh karenanya Pembentukan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) menjadi sangat penting sebagai strategi perlindungan dan respons atas ancaman dan insiden siber yang mungkin terjadi.
CSIRT itu sendiri adalah tim yang bertugas untuk mencegah, menanggulangi, dan menangani insiden keamanan siber, tidak hanya menangani insiden, CSIRT juga bertugas mencegah dan meminimalkan dampak serangan dengan memastikan kesiapan, respons cepat, dan perbaikan sistem keamanan siber.
“CSIRT diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani insiden siber di wilayah masing-masing. Dengan terbentuknya CSIRT gabungan ini, saya percaya bahwa koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, serta lembaga terkait akan semakin solid,” ucap Pj. Gubernur.
Pj. Gubernur berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum sebagai pijakan awal untuk menghadapi ancaman siber dengan lebih tanggap dan terorganisir sehingga mampu menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan kondusif di Provinsi Lampung.
“Selamat atas terbentuknya CSIRT 6 Kabupaten, yakni CSIRT Kabupaten Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Utara, Way Kanan, dan Pringsewu. Semoga langkah ini membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Badan Sandi dan Siber Negara, Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si. mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi tujuan launching CSIRT.
“Tujuannya, pertama untuk peningkatan kesadaran keamanan informasi, kedua mendorong kolaborasi dan sinergitas setiap Tim Tanggap Insiden Siber, dan ketiga untuk memberikan persepsi yang sama pembentukan dan pembinaan penanganan insiden,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Lampung, Achmad Saefulloh dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung perlindungan Infrastruktur Informasi Vital dari ancaman insiden siber pada Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Selain itu juga untuk membangun kesiapan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam merespon insiden keamanan siber secara cepat, efisien, dan efektif,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi panel dengan menghadirkan Narasumber dari BSSN Marcelina Tri Nasiti Widayatmi, S.Sos., M.Si (han) dan dari Universitas Lampung Dr. Rangga Firdaus, S.Kom., M.Kom, dengan Moderator Kepala Bidang Persandian dan Statistik, Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Ernita, S.Sos, M.M.
Launching CSIRT Kabupaten secara Gabungan di Provinsi Lampung juga diikuti oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar, dan kurang lebih 175 peserta yang terdiri dari Dinas Kominfo Kabupaten/Kota, BSSN, Forkopimda dan Akademisi di Provinsi Lampung. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).