Warning: getimagesize(https://mediamerdeka.co/wp-content/uploads/2018/09/YUU-1.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u711060917/domains/mediamerdeka.co/public_html/wp-content/plugins/easy-social-share-buttons3/lib/modules/social-share-optimization/class-opengraph.php on line 612

Polresta Bandar Lampung Berlakukan Hunting Strongpoint di Titik rawan Kejahatan

Loading

Mediamerdeka.co- Satuan reserse kriminal Polresta Bandarlampung akan memberlakukan Hunting Strongpoint di beberapa titik rawan kejahatan di Bandarlampung, langkah ini diambil lantaran banyaknya pelaku kejahatan berkedok mahasiswa.

Dua pekan dilaksanakannya operasi sikat krakatau 2018, polresta Bandarlampung mengamankan 37 pelaku kejahatan dari 32 kasus yang berhasil diungkap, namun, bukan berarti pekerjaan rumah para penegak hukum ini selesai.

Pasalnya, hingga saat ini masih banyak titik rawan kejahatan di Bandarlampung, untuk itu, satuan reserse kriminal polresta Bandarlampung akan memberlakukan Hunting Strongpoint, Hunting ini dilakukan lantaran pelaku kejahatan yang semakin cerdas dengan berkedok sebagai mahasiswa.

Kepala satuan reserse kriminal Polresta Bandarlampung, Kompol Harto Agung Cahyono menjelaskan, daerah rawan kejahatan masih terjadi di Sukarame, Kemiling dan Kedaton. Untuk itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar razia dadakan.

Harto menambahkan, modus para pelaku kejahatan sekarang telah berubah, banyak dari para pelaku yang berpura-pura menjadi mahasiswa. Untuk itu, pihaknya telah diterjunkan untuk memantau dibeberapa rumah kost  yang dicurigai menjadi tempat singgah para pelaku.

Terakhir, mantan Kapolsek Tanjungkarang barat ini berpesan untuk para pelaku kejahatan segera bertobat, dirinya berserta tim tidak akan segan menindak dengan tegas dan terukur untuk melumpuhkan para bandit-bandit. (*)

Berita Terkait

Sinergi Media dan Pemerintah, Lampung Kuatkan Peran Strategis dalam Ketahanan Pangan

Bandar Lampung (MM) – Provinsi Lampung menegaskan posisinya sebagai lumbung pangan nasional dengan digelarnya diskusi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *