Bandarlmapung, (Mediamerdeka.co)- Sembilan korban luka dalam kerusuhan di Register 45, Sungai Buaya, Mesuji menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung,dikutip, radarlampung.co.id, Kamis (18/7). Korban yang mengalami luka di tangan, kaki dan punggung serta bagian tubuh lainnya, dirawat di Ruang Melati II, Gelatik II dan Kutilang I.
Salah seorang korban, Haryanto mengatakan, ia dan delapan rekannya dari Kampung Babatan Mekarjaya Abadi, Mesuji dirawat di rumah sakit itu.
“Orang Babatan ada sembilan di sini (dirawat, Red). Lainnya kurangtahu,” kata Haryanto yang menjalani perawatan di Ruang Gelatik II.
Lelaki ini mengaku tidak menyangka terlibat dalam peristiwa yang menyebabkan dirinya luka-luka. “Mereka bawa pedang, golok dan tembakan (senjata api, Red). Sampai saat ini belum ada yang pulang,” kata dia.
Haryanto mengungkapkan, kerusuhan itu terjadi karena mempertahankan lahan tempat mereka bercocok tanam. Mereka juga menolak memberikan upeti.
“Ya bagaimana. Itu tanah negara. Saya ini transmigran. Hanya membela hak kami. Kami menanam untuk makan. Tapi preman mau minta jatah,” tandasnya.
Terpisah, Kabidhumas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad membenarkan ada sembilan orang yang masih dirawat di RS Bhayangkara.
“Dari 13 (korban luka) itu, sembilan dirawat di RS. Satu di antaranya masih kritis. Lainnya sudah dipindah ke ruang perawatan,” ungkapnya.
Dilanjutkan, saat ini sedang diupayakan mediasi antara dua kelompok yang bertikai. “Kondisinya sudah mulai kondusif. Rencananya hari ini akan dilakukan mediasi dipimpin Kapolda,” sebut dia.