Bandarlampung (Mediamerdeka.co)— Gerakan menolak dinasti politik dalam Pilkada Kota Bandarlampung, mulai terlihat.
Patauan wartawan pada sejumlah lokasi di Bandarlampung, terpampang sejumlah spanduk besar yang dipasang oleh kelompol yang mengatasnakan Rakyat Peduli Demokrasi.
Spanduk itu sepertinya ditujukan kepada Walikota Herman HN. Sebab, setelah menjabat dua periode sebagai walikota Bandarlampung, Herman HN, mempersiapkan istrinya Eva Dwiana maju sebagai bakal calon walikota Bandarlampung.
Sebagian masyarakat Bandarlampung tidak suka dan menolak dengan tegas politik dinasti yang dibangun oleh Herman HN.
“Memang gak ada orang lain apa di Bandarlampung. Habis suaminya menjabat istrinya yang akan melanjutkan. Lebih parah dari orde baru. Saya berharap partai pengusung Eva Dwiana berpikir ulang untuk mengusung Eva,” ujar Arifin, warga Telukbetung.
Ambisi Walikota Herman HN untuk menjadikan istrinya sebagai pengganti, tampak dari campur tangan aparatur pemerintah, mulai dari Linmas, RT, LK, Lurah sampai camat. Aparat dengan komando menghalang-halangi bakal calon walikota untuk melakukan sosialisasi. Tapi, disisi lain, aparatur di Kota Bandarlampung membiarkan dan malah terlibat sosialisasi paslon bakal calon walikota Eva-Dedi.
“Jangan dianggap warga Bandarlampung semua suka Eva. Banyak juga yang tidak suka. Gerakan tolah politik dinasti seperti yang tertulis dalam spanduk-spanduk itu, bukti nyata penolakan warga Bandarlampung terhadap Eva Dwiana,” tambah Arifin.(Iwn)