Bandarlampung (MM) – Bila Pilpres diikuti oleh tiga capres (Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto) maka diperkirakan Pilpres akan berlangsung dua putaran. Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sama kuat di putaran pertama, namun Prabowo menang di putaran kedua bila berhadapan dengan Ganjar, dengan selisih yang signifikan yakni 47,7% (Prabowo), dan 41,8% (Ganjar).
Demikian temuan survei yang dilaksanakan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 19 – 26 Juni, 2023, di Provinsi Lampung. Bila pilpres dilaksanakan pada saat survei dilakukan, dua nama teratas, Prabowo dan Ganjar, sama kuat dalam berbagai simulasi. Dalam simulasi top of mind (pertanyaan spontan, elektabilitas Prabowo di angka 30,4%, sedangkan Ganjar di angka 30,6%. Dalam simulasi banyak nama semi terbuka, Prabowo memperoleh dukungan sebanyak 36%, sedangkan Ganjar 36,4%.
Keduanya juga sama kuat dalam simulasi Pilpres empat dan tiga nama. Bila yang bersaing adalah Prabowo, Ganjar, Anies, dan Puan Maharani, maka masing-masing mendapat dukungan 38,8% (Prabowo), 38,9% (Ganjar), 14,8% (Anies), dan 0,3% (Puan). Keadaan yang sama ditemukan bila pilpres diikuti tiga calon, dengan dukungan sebanyak 38,3% (Prabowo) dan 39,7% (Ganjar), sedangkan Anies di angka 14,9%.
Selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar sangat tipis atau sama kuat sejak dari simulasi top of mind, banyak nama, hingga tiga nama. Survei yang dilaksanakan oleh LSI ini mengambil sampel sebanyak 810 responden di Dapil DPR RI Lampung I dan sebanyak 810 responden di Dapil DPR RI Lampung II. Sampel survei terdistribusi secara proporsional di seluruh wilayah dan representatif dari berbagai aspek demografi seperti gender, usia, agama, pendidikan, dan seterusnya.
Sample gabungan dari kedua dapil sebanyak 1620 responden, dan diperkirakan margin of error plus (MoE) minus 2,5%. Karena selisih antara Prabowo dan Ganjar kurang dari MoE, maka keduanya sama kuat.
Dengan simulasi tersebut, maka diperkirakan, Prabowo dan Ganjar yang akan masuk putaran kedua pilpres. Temuan survei ini menunjukkan bahwa Prabowo diperkirakan memenangkan kompetisi putaran kedua karena selisih dukungan suara antara keduanya lebih dari dua kali MoE (47,7% vs 41,8%), Prabowo lebih tinggi 5,9% dari Ganjar.
Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, Prabowo unggul signifikan di putaran kedua dalam survei ini karena sebagian besar pemilih Anies cenderung berpindah ke Prabowo di putaran kedua. “Kebanyakan pemilih Anies, adalah pendukung Prabowo di Pilpres 2019, sehingga sangat besar kemungkinan mereka lebih mendukung Prabowo di putaran kedua”, kata Djayadi. (Hel)