MEDIAMERDEKA.CO-Menjawab tantangan sekaligus peluang emas mendorong partisipasi generasi muda bergotong-royong membangun desa, satu lagi inisiasi cerdas digagas Sekolah BUMDes Indonesia (SBI).
Melalui Sekolah Manajemen Bumdes (SMB) dan Bumdes.id, SBI meluncurkan program Taruna Desa, pada Sabtu (8/9/2018) lalu, di Kampung Mataraman, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta.
Pegiat SBI yang juga pendiri Bumdes.id, Rudy Suryanto, S.E., M.Acc.Ak., CA mengatakan, program ini murni inisiatif mengajak anak muda untuk membangun desanya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sebagai gebrakan awal, setelah melalui seleksi, dari 200 peserta dipilih lima pemuda pemudi terkualifikasi sebagai Taruna Desa yang siap dibimbing mengembangkan BUMDes desanya.
“Karena kami percaya masa depan desa ada di anak muda, inisiatif menggagas Taruna Desa ini kami lakukan. Dengan mengundang partisipasi para pemuda yang berminat berkiprah di desa melalui seleksi ini,” kata Rudy, melalui keterangan persnya, Senin (10/9/2018).
Pria penggila kopi single origin dari berbagai tempat di Indonesia ini menjelaskan, dari 200 peminat yang mengirimkan esai seputar motivasinya guna mengembangkan BUMDes di desanya, diperas jadi 40 kandidat, dan akhirnya dipilih lima orang.
Kelimanya inilah yang akan dibekali pelatihan khusus agar bisa jadi agen perubahan di desa masing-masing, dengan kriteria penilaian memiliki karakter kuat, tahan banting, punya motivasi dan kepedulian sosial tinggi, serta kemampuan organisasi.
Rudy yang baru saja terpilih sebagai Sekjen Forum BUMDes Indonesia (FBI) dalam Munas Padang akhir Agustus lalu ini memanbahkan, pihaknya juga menilai rencana kerja para peserta. “Rencana perlu, karena kita percaya anak muda, gudangnya ide dan inovasi. Setiap desa pasti punya potensi, tapi keberanian dan inovasinya yang harus ditumbuhkan. Anak-anak muda kan gudangnya inovasi,” paparnya.
“Kami bekali mereka, pemahaman Undang-undang Desa, pemahaman teknik, pemetaan potensi, model bisnis, rencana usaha. Mereka harus punya skill mengelola usaha di desanya,” imbuh penghobi jalan-jalan ini.
Peluncuran Taruna Desa sendiri dirangkai dengan diskusi terbuka seputar testimoni success story dan best practice menghadirkan para direktur BUMDes yang telah sukses.
Diantaranya Sugeng Handoko, yang karena ulet dan fokus ke satu titik, kembali ke desa dan bisa membuktikan kontribusinya membawa Nglanggeran, Pathuk, Gunungkidul, Yogyakarta, jadi the best tourism di Asia Tenggara.
“Dengan sinergi, semua pasti bisa. Sugeng contohnya. Kalau dia bisa, pemuda lain juga pasti bisa,” pungkas Rudy, konsultan BUMDes kenamaan ini. [red/mzl]