Salah satu Dewan guru SMPN 14, membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer, upaya penanggulangan virus dan bakteri.

Cegah Covid-19, SMPN 14 Terapkan Virtual class

Loading

Bandarlampung (Mediamerdeka.co)- Menindak lanjuti, Surat Edaran (SE) Wali Kota Bandar Lampung Drs. Herman HN, M.M perihal, Antisipasi Penyebaran Virus Disease atau Covid-19, di wilayah Bandar Lampung, khususnya di satuan pendidikan, PAUD/TK, SD/MI/ SMP/MTs, PKBM dan lembaga kursus, untuk melaksanakan proses belajar mandiri dari tanggal 16 hingga 28 Maret mendatang.

Foto :Sekretaris Disdikbud Kota Eka Afriana, S.Pd. M.Si saat memberikan sosialisasi pencegahan Covid-19.

Hal tersebut telah disikapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota, juga dengan mengeluarkan SE untuk satuan pendidikan dimaksud, guna menidaklajuti instruksi Wali Kota.

Dalam SE Disdikbud Kota dijelaskan bahwa selama masa itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) pada satuan pendidikan dilakukan secara dalam jaringan (daring) atau online melalui aplikasi yang tersedia.

Hal tersebut dilakukan SMPN 14 Bandar Lampung. Para pengajar melakukan KBM melalui kelas daring terhadap siswanya, menggunakan gadget seperti laptop dan smartphone, sebagai media pembelajarannya.

Menurut salah satu pengajar disekolah tersebut, Suci Febrika, S.Pd, KBM yang diterapkan melalui kelas maya merupakan terobosan kekinian sebagai pengganti proses KBM bertatap muka langsung.

“ Untuk efektif pengganti KBM, dilakukan dengan mengunakan, ruang kelas maya atau virtual class. Proses pembelajaran yang diikuti siswa dengan menerima materi yang disediakan pengajar melalui internet, yang dilakukan di sana.

Seperti dikatakan salah satu pengajar SMPN 14 Bandar Lampung, Suci Febrika, S.Pd, KBM melalui kelas maya merupakan terobosan kekinian sebagai pengganti proses KBM bertatap muka langsung.

Dijelaskan, banyak keunggulan dari sistem yang kami laksanakan. Diantaranya, siswa lebih fokus, pengerjaan tugas-tugas dapat dikerjakan di tempat, serta hasil dari proses pembelajaran dapat diketahui secara langsung.

“Pembelajaran yang kami lakukan ini menggunakan aplikasi kelas sekolah daring atau Edmodo. Aplikasi ini cukup membantu siswa,” kata dia yang juga guru mata pelajaran Matematika itu.

Hal senada dikatakan Kepala SMPN 14 Abdul Khanif, S.Pd, pembelajaran melalui kelas maya di sekolahnya memberikan andil yang cukup besar dalam mengembangkan kompetensi siswa.

Kelas maya menurutnya sangat dianjurkan, karena prosesnya mudah dilakukan. “Kelas maya seperti dilakukan Ibu Suci, sesuai visi misi sekolah yakni meningkatkan kompetensi siswa melalui kognitifnya,” ujar dia.

Sementara Sekretaris Disdikbud Kota Eka Afriana, S.Pd., M.Si mengatakan, kelas maya dilakukan oleh sejumlah pengajar di SMPN 14 merupakan contoh baik ditunjukkan sekolah.

Dia mengatakan, langkah tersebut merupakan bagian dalam peningkatan mutu pembelajaran, sekaligus mengadaptasikan perubahan zaman yang kini memasuki era digital.

“Kelas maya di SMPN 14 merupakan salahsatu contoh sekolah yang menerapkan pembelajaran secara daring. Dan ini sangat efektif,” ujarnya didampingi Kabid Pendidikan Dasar Mega Puri, S.Pd., M.M itu.

Menurutnya, kelas maya juga menjadi alternatif dari pihak sekolah dalam memberikan pembelajaran terhadap siswa, yang kini diminta belajar dari rumah oleh pemerintah.

“Kami kira kelas maya ini adalah salahsatu pilihan proses pembelajaran. Terlebih situsasi seperti ini, siswa diminta belajar dari rumah untuk menghindari Covid-19,” kata dia.

Diketahui, proses pembelajaran daring juga dilakukan SMP lainnya di Kota Tapis Berseri. Selain aplikasi kelas sekolah daring, terdapat sekolah menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai media pembelajaran.

Seperti di SMPN 33 Bandar Lampung. Setiap jam pelajaran berlangsung, pengajar dalam memberikan tugas belajar terhadap siswa melalui grup WhatsApp siswa.

Kendati siswa berada di rumahnya masing-masing, namun interaksi pembelajaran melalui WhatsApp tetap berlangsung. Dan siswa tetap semangat mengerjakan tugas yang diberikan.

“Proses belajar daring dan tatap muka yang membedakan hanya tempat dan media pembelajaran. Untuk materinya, sama saja,” ujar Kepala SMPN 33 Muhammad Yusri, S.Pd., M.M, Rabu. (18/03).

Bila telah menyelesaikan tugas pelajaran, menurut dia, siswa wajib mengirimkan hasil tugasnya melalui grup WhatsApp. Hal itu untuk dilakukan penilaian oleh pengajarnya.

“Lima menit sebelum pelajaran berakhir, siswa diminta mengirim hasilnya. Bila tugas ada yang berbentuk gambar, siswa cukup memfotonya lalu mengirimkan melalui WhatsApp,” katanya.

Sedangkan hasil karya atau tugas dalam bentuk fisiknya, menurut dia wajib diberikan siswa kepada pengajar pelajaran masing-masing, saat kembali ke sekolah pada 30 Maret mendatang.

“Belajar melalui aplikasi WhatsApp ini, agar siswa tetap mendapat ilmu pengetahuan, sekaligus untuk menghindari siswa ke luar rumah, selama merebaknya isu Covid-19,” kata dia.(Humas SMPN 14 Balam)

 

 

Berita Terkait

Gerakan Pangan Murah, Layanan Kesehatan dan Donor Darah Warnai Perayaan HUT PMI dan TNI AL

Bandar Lampung (MM) – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung bersama TNI Angkatan Laut (Lanal) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *