Bandarlampung,mediamerdeka.co- Keberhasilan Provinsi Lampung meningkatkan kunjungan wisata, bahkan mampu mengalahkan Provinsi Bali ternyata tak terlepas dari upaya gigih Muhammad Ridho Ficardo menjiwai lokasi wisata di Lampung. Upaya itu dilakukan Ridho dengan membangun komunikasi dengan masyarakat termasuk mendengar, memotivasi dan berdiskusi dengan stakeholder wisata. Pada Jumat malam (23/2/2018), Ridho tampak menyambangi Lampung Walk, sebuah pusat wisata keluarga dengan wahana lengkap, di Jl. Urip Sumorharjo Bandar Lampung.
Ridho datang ke Lampung Walk sangat sederhana, dengan mengenakan kaus hijau dan celana jeans biru. Awalnya, Ridho akan menikmati secangkir kopi. Namun, sebelum menghirup kopi hangat ternyata pengunjung Lampung Walk “menangkap” kehadirannya. Ridho memang tak disangka-sangka akan hadir di tempat ini. Dia pun menyambangi pengunjung yang umumnya generasi muda, lalu menyempatkan bertatap muka langsung. Mereka terdiri dari penggemar olahraga basket dan penggerak ekonomi kreatif Lampung.
Seperti yang sering dilakukan Ridho dalam berbagai kesempatan bertemu anak-anak muda, Ridho menjalin komunikasi dan memberi motivasi. Salah satu anak muda Kota Bandar Lampung, Fauzi, mengakui baru ini bisa bertatap muka langsung dan berfoto bersama dengan Gubernur Ridho.
Menurut Fauzi, Ridho memiliki daya tarik tersendiri bagi anak anak muda Lampung. “Beliau (Muhammad Ridho Ficardo) ternyata lebih bersahaja. Saya pikir dia orangnya serius. Semoga Pak Ridho bisa terus sukses,” harap Fauzi, di Lampung Walk.
Lampung Walk sendiri hadir di Bandar Lampung sejak 21 Oktober 2016 lalu. Bangunan di atas lahan seluas 1,345 meter ini selain menjadi wisata keluarga juga, taman hiburan dengan 39 kavling berukuran mulai dari 14 meter sampai dengan 164 meter yang diperuntukan untuk berbagai fasilitas.
Jumat malam itu, di tengah kesibukan kota Bandar Lampung, Ridho tampak santai, berfoto bersama masyarakat dan tanpa canggung melantunkan lagu bernyanyi bersama. Dalam semangat membangun kota, lantunan lagu Slank terdengar riuh rendah. Untuk membangun kota ternyata tak cukup membangun fisiknya yang megah, tetapi yang lebih penting menjiwainya. Dan itu telah dimulai Ridho sejak lama. (Red)