Mediamerdeka.co- Menghadapi musim mudik Lebaran 2019
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri meninjau Jalan Tol Terbanggi Besar, Lampung, pada Jumat, untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana jalan tol.
Tol yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2019 itu sudah operasional selama 24 jam per hari dan masih digratiskan bagi penggunanya.
Tol yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera itu bakal dipersiapkan untuk arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Kendati demikian, tol penghubung kawasan Bakauheni hingga Terbanggi Besar tersebut masih minim fasilitas jalan, seperti rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu penerang jalan.
Dari pantauan ANTARA, kondisi jalan tol yang memiliki panjang 141 kilometer itu tampak masih baru. Belum ada bangunan tempat istirahat di kanan maupun kiri jalan.
Namun demikian, ada beberapa warung tenda penjual makanan dan minuman di sisi jalan tol.
Refdi berharap, pengelola jalan tol segera membangun sejumlah area istirahat di tol itu karena keberadaannya sebagai penunjang kelayakan jalan tol, sebagai hal penting.
“Pemudik tentu ingin beristirahat, singgah untuk beribadah, semoga nanti (area istirahat, red.) tersedia,” katanya.
Terkait dengan keamanan jalan tol, Refdi memastikan terjamin sehingga masyarakat bisa melintasi tol itu kapan pun. Pasalnya, jajaran Polri telah melakukan sterilisasi jalur mudik, termasuk Tol Terbanggi Besar, agar terbebas dari tindak kejahatan jalanan.
“Tidak ada rawan kejahatan di sini. Mitra-mitra terkait ada (mengawasi, red.), identifikasi kejahatan juga sudah dilakukan,” katanya.
Operasi Ketupat 2019 akan digelar pada 29 Mei-10 Juni 2019. Total personel Polri yang akan dikerahkan mencapai 182 ribu orang dengan rincian 60 persen kekuatan dikerahkan untuk mengamankan arus mudik di Pulau Jawa dan 20 persen di Pulau Sumatera.
“Untuk Sumatera, utamanya di Sumatera Selatan dan Lampung,” katanya.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 31 Mei-2 Juni 2019 atau H-5 hingga H-3 Lebaran.(red/Ant)