Mediamerdeka.co- Menristekdikti M Nasir membenarkan kampus Institute Management Newport Indonesia, tempat Bambang Soesatyo mendapatkan gelar Master of Business and Administration tutup. Namun, dia mengaku tak tahu pasti kapan kampus tersebut resmi tutup.
“Betul (telah tutup). Saya akan cek pada hari kerja nanti,” kata Nasir kepada Liputan6.com, Sabtu (6/7).
Soal ijazah Bamsoet yang dipermasalahkan sejumlah pihak, Nasir menilai kelulusan Ketua DPR itu tetap sah dan tidak berlaku surut berdasarkan UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
“Jadi, jika kampusnya sudah ditutup kemudian ada yang meragukan ijazah yang sudah dikeluarkan, saya tegaskan itu tidak benar. Jika ijazah itu keluar sebelum UU itu diberlakukan, maka kelulusannya tetap sah. Karena UU itu tidak berlaku surut,” jelas Nasir.
Sebelumnya, Bamsoet mengatakan, kampus IMNI masih ada di Kalibata. Menurutnya, proses belajar mengajar normal. Ikatan alumni pun ada. Selain itu, politisi Golkar itu mengatakan berkuliah di sana sekitar tahun 1986-1987. Saat itu dia juga bekerja sebagai wartawan di Harian Prioritas.
“Kampus masih ada di bilangan Kalibata dan mahasiswa ada, kami belajar sebagaimana sebuah proses belajar mengajar kami punya ikatan Alumni kami persilakan alumni untuk mengambil langkah hukum,” kata Bamsoet.
Dia mempersilakan teman-teman alumni IMNI untuk mempolisikan pihak yang menuding kampus tersebut palsu.
“Kami bangga menjadi alumni IMNI dan kami terhina. Ini justru akan kita bawa ke hukum karena justru itu legal,” jelas Bamsoet.
Sebelumnya, kader muda Partai Golkar Jakarta, Agus Harta mempertanyakan almamater Bamsoet itu. Dia mengaku sudah menelusuri di mana kampus IMNI, tidak ada website resminya.
“Yang ada hanya blogspot kedaluwarsa. Ada juga info, itu adalah Sekolah Tinggi Manajemen Indonesia atau IMNI, dulu namanya Institut Manajemen Newport Indonesia. Katanya bermitra dengan pihak Amerika, yaitu Newport University, California,” kata Agus.
Agus sendiri curiga gelar MBA Bamsoet bodong atau tidak jelas. “Karena itu tidak heran jika ide Bamsoet terkadang aneh, tidak bermutu, seperti usul buat Pak Jokowi soal Departemen Kebahagiaan itu,” ujar Agus.
Dengan fakta-fakta tersebut, Agus mengimbau segenap kader Golkar untuk menilai sendiri kredibilitas Bamsoet. “Apakah partai sebesar Golkar pantas dipimpin orang sekelas Bamsoet?” katanya.
Atas tudingan ini, Bamsoet berencana membawanya ke jalur hukum. Dia juga menegaskan, gelar S2 yang disandangnya adalah legal dari IMNI. Bamsoet, mempersilakan teman-teman alumni IMNI untuk mempolisikan pihak yang menuding kampus tersebut palsu.
“Kami bangga menjadi alumni IMNI dan kami terhina. Ini justru akan kita bawa ke hukum karena justru itu legal,” kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7).
Bamsoet mengatakan, kampus IMNI masih ada di Kalibata. Kata dia, proses belajar mengajar normal. Ikatan alumni pun ada. Selain itu, politisi Golkar itu mengatakan berkuliah di sana sekitar tahun 1986-1987. Saat itu dia menyambi sebagai wartawan di Harian Prioritas.
“Kampus masih ada di bilangan Kalibata dan mahasiswa ada, kami belajar sebagaimana sebuah proses belajar mengajar kami punya ikatan Alumni kami persilakan alumni untuk mengambil langkah hukum,” kata Bamsoet.