Bandarlampung, (Mediamerdeka.co)Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung segera memperbaiki jembatan yang menghubungkan daerah pesisir Telukbetung Timur ke sentra produksi ikan teri asin di Pulau Pasaran.
“Jembatan itu nanti kita perbaiki lantainya dulu, untuk memperbaiki secara keseluruhan akan kita rencanakan di 2021, yang penting gotong-royong,” kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN, saat dimintai keterangan, di Bandarlampung, Kamis,m (30/01).
Menurutnya, jalan yang rusak dan merupakan akses satu-satunya masuk ke Pulau Pasaran itu memang harus direhabilitasi ataupun dibuatkan jembatan baru namun hal itu baru akan dijalankan di 2021.
“Nanti jembatan itu rencananya akan saya lebarkan jadi 4 meter dan itu kita masukkan di anggaran 2021,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya pemkot pernah memperbaiki jembatan penghubung di atas laut yang berjarak kurang lebih 100 meter tersebut. Namun jalan itu juga rentan mengalami kerusakan sebab seringnya diterpa cuaca ekstrem.
“Beberapa waktu lalu jembatan itu sudah di cor semua dengan menghabiskan hampir 700 sak semen untuk memperbaruinya,” kata dia.
Sebelumnya, diberitakan warga Pulau Pasaran mengeluhkan kondisi jembatan penghubung yang merupakan akses ke sana sudah tidak memadai. Padahal fasilitas itu sangat diperlukan bagi warga sekitar untuk mempercepat roda perekonomian masyarakat sekitar.
“Kondisi jembatan memang sudah sering rusak, karena warga juga sering membawa beban yang berat, terkadang juga kami kesulitan jika becak motor (Bentor) lewat berbarengan dari dua arah yang berbeda karena jalan itu cuma berlebar dua meter,” katanya.
Warga lainnya, Rion, juga menungkapkan hal serupa. Menurutnya harus adanya pembaharuan pada jembatan itu, sehingga apabila air laut sedang pasang jembatan tidak terendam seperti biasanya.
“Kalau bisa jembatan tersebut diperlebar dan dipertinggi lagi agar motor tidak sulit saat melaju dengan dua arah. Supaya tidak terendam air saat air sedang pasang. Kalau bisa dibuat jembatan baru agar supaya memudahkan akses keluar masuk kendaraan ke sini,” kata dia.(red/ant)