Bandarlampung, mediamerdeka.co– Pemerintah Provinsi Lampung optimistis akan masuk 10 besar peringkat daya saing nasional menyusul terus ditingkatkannya potensi unggulan daerah. Hal tersebut diungkapkan Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat saat mewakili Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno dalam Seminar Peningkatan Daya Saing Provinsi Lampung melalui Pemanfaatan Potensi Unggulan Daerah, di Gedung Bank Indonesia (BI) Wilayah Lampung, Kamis (3/5/2018).
Seminar yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah (Balitbangda) Provinsi Lampung ini sengaja difokuskan pada tema daya saing daerah karena Lampung melakukan banyak terobosan untuk meningkatkan daya saing itu. “Ini artinya, bahwa kemampuan daya saing suatu daerah erat kaitannya dengan kemampuan daerah mengelola potensi yang dimiliki untuk memperoleh nilai tambah atas produk-produk unggulannya, baik itu sumber daya alam, sumber daya manusia maupun potensi-potensi yang dimiliki lainnya,” kata Taufik.
Ia mengatakan daya saing daerah juga akan menarik investor untuk melakukan aktivitas pada daerah tersebut, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memacu perputaran roda pembangunan.
Menurut Taufik, jika peningkatan daya saing merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, BUMN/BUMD, lembaga/organisasi non profit dan juga masyarakat. Kontribusi pihak-pihak tersebut, baik pemikiran maupun implementasi program menjadi daya dorong agar daya saing meningkat. “Kita tidak bisa hanya menjadi penonton sementara yang lain bekerja. Sebab, perputaran roda pembangunan tidak akan berjalan tanpa ada kontribusi semua pihak, baik berupa pemikiran maupun implementasi program,” ungkapnya.
Taufik menuturkan jika peringkat daya saing Provinsi Lampung selama tiga tahun terakhir ini selalu menujukan progres yang positif. Pada tahun 2015, peringkat daya saing Provinsi Lampung berada di posisi 25, tetapi pada tahun 2017 peringkat naik hingga level 14 dan pada tahun 2018 Asian Competitiveness Institute (ACI) merilis jika daya saing Provinsi Lampung telah mencapai posisi ke 11. Pemprov Lampung melalui Balitbangda telah membangun kerjasama dengan ACI untuk mendukung pencapaian daya saing Provinsi Lampung, dengan dengan 100 indikator yang menjadi acuan riset.
Sementara itu, Deputi Direktur Asian Competitiveness Institute (ACI) National University of Singapore Mulya Amri dalam paparannya mengatakan konsepsi daya saing dilihat dari empat indikator yakni Stabilitas Ekonomi Makro (SEM), Pemerintah & Institusi Publik (PIP), Kondisi Finansial, Bisnis & Tenaga Kerja (KBFT) dan Kualitas Hidup dan Perkembangan Infrastruktur (KHPI).
Ia mengatakan, jika pengukuran daya saing yang dilakukan oleh ACI dapat digunakan sebagai rekomendasi berupa indikator-indikator pembangunan serta target-targetnya untuk RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2019-2024. “Juga untuk untuk mengetahui posisi daya saing Lampung terhadap Provinsi lain di Indonesia serta menjadi acuan bagi investor untuk melakukan Investasi,” tukasnya. (Red-Humas Prov).